Page 66 - Buku Paket Kelas 3 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
P. 66

          Mari mendengarkan cerita
Berani Minta Maaf
“Mengapa mainan adik kamu hancurkan?” demikian ibu memarahi Kakak yang mulai menangis dan berusaha membela dirinya.
“Habis.... Mau pinjam sebentar saja, tidak boleh.” kata kakak berusaha menyalahkan adiknya.
“Tapi kakak kan punya mainan juga! Mengapa harus merebut mainan adik?” kata ibu. Kakak tidak berani menjawab lagi, karena merasa dirinya memang bersalah.
“Siapa yang salah harus menanggung hukuman!” kata ibu dengan nada tinggi. Wajah kakak nampak gugup, sambil memperhatikan pernyataan Ibu selanjutnya.
“Kakak telah merusak mainan adik yang baru ibu beli, maka kakak dihukum selama satu minggu tidak mendapat uang jajan!” demikian ibu menghukum kakak.
Setelah dua hari menjalani hukuman, kakak mulai mengeluh: “Wah.....payah kalau tidak punya uang jajan.”
Pada hari ketiga, kakak tidak tahan lagi menjalani hukuman. Diam-diam Kakak mendatangi Ibu dan minta maaf, katanya: “ Bu... ibu... kakak minta maaf....... kakak janji tidak akan merusak mainan adik lagi....”Ibu yang baik hati terharu mendengar penyesalan kakak, lalu memeluknya dan berbisik, katanya : ” Ya, ibu maafkan kesalahanmu. Ibu tidak menghukummu lagi”
Mari bertanya
Mari bertanya tentang cerita kakak yang berani minta maaf pada ibu.
Mari mewarnai
Mari mewarnai gambar, dan menuliskan pesan atau peringatan agar tidak menuruti godaan iblis. Kemudian menuliskan doa permohonan agar Tuhan memberi kekuatan untuk melawan bujukan iblis.
Pesanku :
                60
Kelas III SD
                                                                            


















































































   64   65   66   67   68