Page 113 - Buku Paket Kelas 9 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
P. 113
Selain acara sembahyang, juga dilaksanakan festival Duan Yang dengan melaksanakan pertunjukan barongsai, lomba perahu dan lomba mendirikan telur. Sayangnya, festival itu terganggu oleh hujan yang tiba-tiba turun mengguyur Lembang. Kendati demikian kegiatan festival tetap digelar.
Prosesi sembahyang dimulai dengan pertunjukan barongsai yang mengiringi perangkat upacara dari Makin Cimanggis, dan juga membawa perlengkapan sembahyang seperti buah, manisan, ba chang dan kue chang. Setelah menyalakan hio (dupa-red), upacara dilanjutkan dengan persembahan kepada bumi, doa, pelemparan bacang ke danau.
Ketua Panitia Pelaksana Js. Andi Haryanto, dalam sambutannya menyatakan, ungkapan rasa bangganya atas dukungan dan kerukunan setiap insan yang hadir dalam perayaan Duan Yang atau Hari Kehidupan, sesuai tema Perayaan Duan Yang, yaitu menciptakan hubungan harmonis dengan alam.
”Bencana alam yang terjadi di muka bumi, mengajarkan kepada manusia agar tidak terjebak oleh keangkuhan kepintarannya, dan takabur dengan kepandaiannya, sehingga seringkali mencemoohkan alam,” ujarnya.
Selain itu, Perayaan Duan Yang bukan untuk berfoya-foya atau bersenang-senang. Perayaan ini adalah untuk mengungkap harmonisasi kepada alam yang telah mengajarkan kepada setiap umat manusia untuk berkarya.
Hubungan harmonis yang tercipta dengan alam, lanjutnya, untuk mencapai empat penjuru lautan semua bersaudara, yang merupakan hasil dari menciptakan hubungan harmonis dengan alam.
Ketua Bidang Pendidikan Makin Bandung menjelaskan, Hari Raya Duan Yang atau yang lebih dikenal dengan nama Hari Raya Peh Cun merupakan salah satu hari raya umat Khonghucu yang setiap tahunnya jatuh pada tanggal 5 bulan ke-5 dalam penanggalan Kongzili (wu yue chu wu).
Agama Khonghucu 105