Page 35 - Buku Paket Kelas 9 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
P. 35
Di rumah calon mertuanya itu, Lanci sering mendengar ibu mertua berkata kasar kepada nenek calon suaminya. Ia memaki mertua perempuannya,”Orang tua menjemukan; orang tua tidak mau mati.” Kata-kata lain yang keji dan menyakitkan hati.
Pada suatu malam yang sunyi, tatkala calon ibu mertuanya tidak terganggu persoalan-persoalan, Lanci duduk menemaninya dan wajahnya tampak sedih prihatin, bahkan menitikkan air matanya. Melihat itu, calon ibu mertuanya bertanya akan sebab-sebab kemurungan calon menantu yang dicintainya itu. Dengan hati-hati Lanci berkata,”Ibu, mengapa ibu sering berkata-kata kasar kepada nenek? Setiap orang suatu ketika akan menjadi tua dan setelah itu mungkin dianggap menjemukan dan hanya menjadi beban. Siapakah orang yang tidak akan menjadi tua. Saya pun berharap ibu dapat berusia sampai lanjut.”
Mendengar kata-kata Lanci, hati calon mertua itu tersentuh dan sejak itu ia berusaha mengendalikan dirinya dan berlaku bakti kepada nenek, mertua perempuannya itu. Lanci anak yang berbakti itu kemudian dikaruniai lima orang anak dan dua orang di antaranya memperoleh kedudukan tinggi. Maha besar lah Tian, Khalik Semesta Alam ini.
Agama Khonghucu 27