Page 31 - Buku Paket Kelas 5 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
P. 31

         Gagasan Dongzhongshu yang paling berani adalah Rujiao dijadikan asas tertinggi sebagai ideologi negara. “Guru-guru saat ini memiliki standar yang berbeda-beda. Tiap aliran filosofi memiliki standar dan ide yang tidak sama. Maka Raja tak memiliki sesuatu yang membantu menyatukan negara dan rakyat. Kebijakan pemerintah sering berubah. Rakyat tidak tahu apa yang harus dipegang. Aku mengusulkan mereka yang mempelajari karya yang bukan karya Kongzi harus dihentikan. Hanya dengan cara ini persatuan umum dan hukum menjadi jelas sehingga rakyat tahu mana yang harus diikuti,“ jelas Dongzhongshu.
Menurut Dongzhongshu, pengaruh berbagai aliran terlalu kuat dalam negara sangat tidak baik. Negara harus membenahi hak kepemilikan tanah yang tidak adil. Ia yakin bahwa ajaran Rujiao akan membantu mengatur dengan serius masalah sosial dan ekonomi dalam negara
Kaisar Wu setuju dengan gagasan Dongzhongshu, kaisar segera mengurangi beratus aliran yang bukan Rujiao. Meskipun kaisar tidak menitahkan hukuman bagi penganut aliran lain. Kaisar memerintahkan setiap calon pejabat negara harus belajar ajaran Rujiao. Dongzhongshu juga menyarankan semua sekolah harus mengajarkan ajaran Rujiao dan mendirikan akademi kekaisaran yang khusus memimpin pengajaran dan penelitian tentang Rujiao serta mengadakan seleksi khusus bagi orang yang mengurus pekerjaan sipil. Peristiwa ini terjadi pada tahun 136 SM. Perubahan ini menandai perkembangan Rujiao dalam hal berkaitan dengan negara.
Meskipun gagasan Dongzhongshu disetujui dan dilaksanakan, namun Dongzhongshu tidak lama memangku jabatan. Dongzhongshu ditunjuk sebagai menteri raja muda, kakak Kaisar Wu. Raja muda tersebut sombong tetapi menghormati kepandaian Dongzhongshu. Dongzhongshu mengajarkan pentingnya menerapkan nilai-nilai ajaran Rujiao seperti cinta kasih, kebenaran, dan kesusilaan dalam memerintah daerah. Dongzhongshu bertugas selama empat tahun dan dipindahkan kembali ke ibukota.
Tak lama setelah itu, ada dua kebakaran besar terjadi di dekat istana. Dongzhongshu menerjemahkan peristiwa itu sebagai tanda peringatan bahwa Tuhan sangat tidak suka dengan pengelolaan urusan negara dan memohon Kaisar Wu untuk memperbaikinya. Kaisar Wu mengadakan pertemuan dengan kaum terpelajar untuk membahas masalah ini. Kaum terpelajar menyadari bahwa kaisar tidak senang dan menentang saran Dongzhongshu. Beberapa mengusulkan agar Dongzhongshu dihukum mati karena telah menyindir Kaisar Wu bahwa beliau telah memerintah dengan tidak baik.
 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
19
          



























































































   29   30   31   32   33