Page 248 - Buku Paket Kelas 12 Agama Hindu
P. 248

d. Pranayama: mengelola energi hidup. Pranayama merupakan tata-cara pengaturan nafas dalam hidup dan kehidupan. Pranayama memiliki peranan penting dalam keberhasilan seseorang untuk melakukan yoga. Apabila seseorang tidak memahami tata-cara bernafas dalam pranayama maka yoga yang dilaksanakan menjadi sia-sia. Dalam pranayama dikenal istilah-istilah pengaturan nafas seperti puraka (menarik nafas), kumbaka (menahan nafas) dan recaka (menghembuskan nafas). Ada beragam jenis dan teknik pranayama dalam yoga. Beragam jenis dan teknik pranayama tersebut memiliki manfaat masing-masing dalam hidup dan kehidupan manusia. Dengan membiasakan diri selalu berlatih yoga secara baik dan benar dapat memperpanjang pernafasan atau memperpanjang umur manusia. Bila kita berkeinginan memiliki nafas/ umur yang panjang, lakukanlah.
e. Pratyahara: Pemutusan pengaruh indra pada pikiran/logikanya. Manusia memiliki panca indra yang sangat bermanfaat dalam mewujudkan hidup sejahtera dan bahagia. Pemanfaatanya hendaknya terpelihara dengan baik agar tidak mengganggu ketenangan dan kenyamanan hidup manusia. Indra yang tidak terkendali/liar dapat menganggu dan mengancurkan kelansungan hidupnya.
Pratyahara mengandung arti menarik pancaindra dari objek-objek penglihatan, pendengaran, perasaan dan perabaan yang berlebihan. Dalam keadaan pratyahara pembentukan objek perenungan mulai dilakukan. Objek perenungan digunakan sebagai alat untuk berkonsentrasi. Dalam pelaksanaan yoga ada berbagai jenis objek perenungan dapat digunakan oleh manusia mengendalikan pengaruh negatif indranya. Praktisi yoga dapat memanfaatkan arca dewa-dewi, simbol aksara suci, cahaya yang terang, ataupun bayangan muka diri sendiri dan yang lainnya sebagai obyek perenungan. Objek perenungan tersebut dipertahankan hingga dapat diyakini sesuatu yang direnungkan seolah-olah nyata. Manusia yang berbudi pekerti luhur selalu berusaha untuk mengendalikan pengaruh negative indranya dengan hamonis sehingga terbangun kehidupan damai, sejahtera, dan bahagia.
f.Dharana: Konsentrasi Pikiran. Berkonsentrasi atau pikiran terkonsentrasi mudah diucapkan, orang kebanyakan menyatakan tidak mudah melaksanakan. Untuk dapat berkonsentrasi dengan baik sangat dibutuhkan disiplin mental yang sungguh-sungguh. Pada tahap dharana penentuan letak pemusatan pikiran pada objek tertentu dilaksanakan. Misalnya titik pertemuan antara kedua alis-mata, batang hidung, ujung hidung, ubun-ubun dan lain sebagainya.
   238 Kelas XII SMA/SMK
 





























































































   246   247   248   249   250