Page 150 - Buku Paket Kelas 11 Seni Budaya Semester 1
P. 150

         telah terjadi kesalahan. Latihan improvisasi ada bermacam-macam. Ada improvisasi perorangan, ada improvisasi dengan pasangan, ada improvisasi dengan rangka cerita, dengan benda-benda/ perabotan, dan lain-lain.
a. Improvisasi solo
Di dalam latihan improvisasi pemeran tidak mempunyai naskah, dan tidak ada yang menyutradarai. Pemeran benar-benar sendiri. Tidak ada persiapan. Improvisasi sendiri ini disebut improvisasi solo:
“Bayangkan, Pemeran sedang berada di sebuah pemberhentian bus, sendirian, di tengah hujan lebat, angin bertiup kencang.”
Informasi ini tidak lengkap. Tidak dikatakan karakter yang harus diperankan, waktunya jam berapa?, tempat pemberhentian busnya di tempat yang rawan atau yang aman? Apakah pemeran ketakutan, kebingungan atau patah semangat? Apakah pemeran akan menggumamkan doa? Dan berbagai informasi lainnya.
Ya, di dalam improvisasi, informasi yang diberikan memang minim. Daya khayal atau imajinasi pemeranlah yang akan mengisi kekurangan itu.
b. Improvisasi dengan pasangan
Mainkan adegan, “Dua orang pelajar yang berbeda sekolah, bertemu di sebuah taman”. c. Improvisasi dengan perabotan
Mainkan adegan, “Seorang pelajar merapikan kamarnya yang berantakan”.
3. Karakter Tokoh
Karakter tokoh ialah manusia atau watak dalam cerita yang berbentuk naratif atau drama yang diberi sifat-sifat tertentu termasuk perangai dan pemikiran yang dikenal melalui percakapannya, yaitu dialog dan apa yang mereka lakukan dalam bentuk aksi. Berdasarkan perangai dan nilai moral suatu watak yang lahir melalui percakapan dan aksi itu membentuk sebagian dari motivasi watak. Suatu watak pada dasarnya mungkin tidak berubah atau tidak bertukar dari segi rupa dan sifat-sifat bawaan dan juga pemikiran, dari awal hingga ke akhir cerita. Watak juga mungkin menempuh atau mengalami perubahan yang radikal atau cepat atau sebaliknya melalui perkembangan secara sedikit demi sedikit, atau sebagai akibat dari krisis yang meruncing.
Apakah watak itu berubah atau tidak, kita memerlukan kepastian pada suatu watak, dia tidak boleh berlaku dengan cara yang tidak sesuai dengan dengan tabiat yang ditentukan.
Karakter tokoh adalah tokoh hidup bukan tokoh mati yang hanya merupakan boneka di tangan pengarang. Tokoh hidup dalam lakon adalah watak, pribadi yang memiliki ciri-ciri yang khas, punya perangai dan tabiat yang tertentu, yang karakteristik. Tokoh yang hidup di dalam lakon adalah tokoh yang memiliki 3 dimensi, yaitu:
a. Dimensi physiologis, ialah ciri-ciri badani.
b. Dimensi sosiologis, ialah ciri-ciri kehidupan masyarakat. c. Dimensi psychologis, ialah ciri-ciri kejiwaannya.
   144 Kelas XI sMa/Ma/sMK/MaK seMester 1
        


















































































   148   149   150   151   152