Page 160 - Buku Paket Kelas 11 Seni Budaya Semester 1
P. 160

          ANEN
O ... pantas, saya baru tahu waktu saya baca di koran, katanya Ikah sudah pulang dari New York, jadi ... jadi ...
BI ATANG
(PENUH ARTI) Jadi kamu datang ke sini bukan?
ANEN
(TERSIPU) Ah ... Bibi bisa saja!
BI ATANG
(MENGELUH) Anak itu baru datang Senin kemarin, tapi coba lihat sudah berapa banyak badan Bibi dipermaknya. Lihat! Waktu pertama kali ia datang dan melihat Bibi, ia marah- marah, katanya, Bibi harus segera bersalin rupa. Bibi yang sudah tua bangka ini harus dipermak, biar jangan kampungan. Bibi pagi-pagi sekali sudah diseret ke kap salon, dan kamu bisa lihat hasilnya. Saksikan perubahan apa yang telah menimpa diriku secara revolusioner ini! Rambutku dibabat habis, alis dicukur, kuku dicat, dan kalau Bibi pergi ke pasar harus memakai gincu pipi dan lipstick. Bayangkan, apa nggak persis kodok goreng? Semua teman-teman Bibi di pasar, di jalanan pada menertawakan Bibi. Mereka pikir Bibi sudah agak saraf, masa tua Bangka begini di coreng moreng. Kaya tante girang saja. Tapi apa musti Bibi perbuat? Kamu tahu sendiri adatnya si Ikah, Bibi nggak bisa berselisih paham dengan dia. Katanya Bibi harus belajar bersikap dan bertingkah laku seperti seorang wanita Amerika. Seperti first lady! Seperti seorang metropolitan, karena Bibi punya anak yang pernah tinggal di Amerika. Busyet deh, apa Bibi ini kelihatan kayak orang Amerika.
ANEN
(GELISAH MENANTIKAN IKAH) Iya ... iya. Bibi kelihatan hebat sekali. Dan ... di mana dia sekarang?
BI ATANG
Siapa?
ANEN
Ikah! Apa Ikah ada di rumah?
BI ATANG
(MENDENGUS) Oooo ... ada! Tentu saja dia ada di rumah. Ia sedang tidur!
ANEN
(SAMBIL MELIHAT JAM TANGANNYA) Masih tidur?!
BI ATANG
Ia, masih tidur! Kenapa? Heran? Kata dia orang-orang New York itu baru bangun setelah jam dua belas siang.
ANEN
(SAMBIL MELIHAT JAM TANGANNYA) Sekarang masih jam sepuluh.
   154 KelaS Xi SMa/Ma/SMK/MaK SeMeSter 1
        











































































   158   159   160   161   162