Page 39 - Buku Paket Kelas 11 Seni Budaya Semester 1
P. 39

         pewarnaan yang kelam, kemudian diberi aksentuasi warna-warna emas. Sedangkan pada Gambar 7.9, Fajar Sidik menyajikan latar warna cerah merah dengan menyajikan bentuk- bentuk lingkaran, segitiga, trapesium dan lain-lain. Bentuk-bentuk itu diisi dengan warna merah, hijau tua, biru laut, hijau muda, merah jambu, oranye dan kuning gading. Fajar Sidik berusaha menggabungkan peralihan bentuk dengan warna komplementer merah-hijau dalam intensitas warna yang berlainan. Efek pengisian warna pada motif berwarna gelap menghasilkan garis yang tegas di sekeliling motif tadi. Hal ini menimbulkan efek ritmis yang dinamis nyaris di seluruh bidang kanvas. Bentuk dan warna bulan sabit tampil sebagai keunikan lukisan (singular sign).
Jika seseorang mengamati permukaan lukisan dan mendapat kesan kasar, kemudian meraba lukisan tersebut benar-benar juga kasar. Sebaliknya, kesan pengamatan memberi kesan halus, ketika diraba juga halus, maka jenis tekstur seperti itu disebut tekstur nyata, actual texture, karena antara hasil pengamatan dengan kenyataan memiliki kualitas yang sama. Jika seseorang mendapat kesan kasar pada pengamatan permukaan objek lukisan, sementara hasil perabaannya sesungguhnya halus, atau kesan pengamatan halus dan kesan raba kasar, maka jenis tekstur seperti ini disebut tekstur semu, simulated texture or synthetic texture, karena antara hasil pengamatan dengan kenyataan sesungguhnya tidak sama melainkan berbeda alias tidak nyata. Biasanya tekstur seperti ini dihasilkan dari efek permainan warna, pola, nada, dan garis.
Sumber: Tokoh-Tokoh Pelukis Indonesia
Gambar 7.8 Ahmad
Sadali, contoh lukisan yang memanfaatkan tekstur nyata.
Sumber: Kritik Seni Rupa
Gambar 7.9 Fajar Sidik, contoh lukisan non figuratif, menampilkan kesan ritmis yang dinamis.
Bagaimana pemanfaatan unsur tekstur ini dalam lukisan, dapat disimak pada uraian berikut, The expressionist type of picture (see van Gogh: Night Café); gives a violent’ and spasmodic sensation of movement through its texture, in accord with the more powerful emotion the artist wishes to express (Meyers, 2004: 161). Dengan demikian maka pemanfaatan tekstur seiring dengan keinginan mengekspresikan sesuatu, pada kasus van Gogh terlihat kaitan antara tekstur dengan emosi pelukisnya.
     Seni Budaya 33
        

























































































   37   38   39   40   41