Page 50 - Buku Paket Kelas 11 Seni Budaya Semester 1
P. 50

         C. Menganalisis Musik Barat
1. Unsur-unsur Musik
Sebagaimana karya seni yang lain, seni musik juga memiliki unsur-unsur pembentuk. Unsur-unsur musik diantaranya nada, dinamik, tempo, dan irama.
a. Nada
Seperti telah diuraikan di atas bahwa musik adalah seni yang berhubungan dengan
bunyi, maka bunyi menjadi unsur paling penting dalam seni musik. Sebenarnya bunyi tidak hanya identik dengan musik. Komunikasi manusia pun pada awalnya menggunakan bunyi sebagai medianya. Oleh karena itu, bunyi sangat akrab bagi manusia. Setiap hari manusia mendengar bunyi aneka rupa. Bunyi-bunyian dari yang paling halus seperti bunyi angin yang menyentuh dedaunan sampai bunyi yang paling menggelegar seperti bunyi guntur pasti sering kita dengar dan dengannya kita dapat mengenali lingkungan. Berarti melalui bunyi kita berkomunikasi dengan lingkungan. Bunyi beraneka rupa. Ada bunyi yang enak didengar karena indah. Bunyi seperti ini membuat kita nyaman. Namun, ada pula bunyi yang teramat mengerikan. Tentu bunyi seperti ini membuat kita merasa tidak nyaman, bahkan seperti berada di bawah ancaman. Beruntunglah bahwa indera pendengaran manusia dapat memilah-milah dan memusatkan perhatian hanya pada bunyi-bunyi tertentu yang menarik minat saja. Sedangkan bunyi-bunyi lain yang tidak berarti, kita abaikan. Seni musik berusaha merangkai bunyi-bunyian dengan struktur nada tertentu sehingga membentuk sistem tertentu. Struktur nada itu didasarkan pada tinggi rendahnya nada (pitch), kuat lemahnya nada (dinamik), dan warna nada (timbre).
Seperti kita ketahui, bunyi dihasilkan oleh getaran suatu benda. Ilmu fisika menjelaskan bahwa bunyi berupa gelombang yang dihasilkan oleh getaran suatu benda. Bunyi yang kita dengar dari sumbernya sebenarnya berupa gelombang yang merambat menuju indera pendengar. Bahkan pada kasus-kasus tertentu bunyi yang merambat itu bila menabrak suatu pembatas atau dinding akan memantul dan kita dengar sebagai gema. Ilmu fisika juga menjelaskan bahwa tinggi rendahnya nada ditentukan oleh jumlah getar tiap detik (frekuensi) dari benda yang bergetar. Semakin rendah frekuensi getarnya semakin rendah pula nadanya. Sebaliknya, semakin tinggi frekuensinya, semakin tinggi pula nadanya. Dua buah nada yang berbeda tingginya akan terdengar berbeda bila dibunyikan secara bersama- sama. Jarak antara satu nada dengan yang lainnya disebut interval nada. Namun, jika nada rendah dan tinggi yang dibunyikan bersama-sama tetapi kedengaran sama nadanya kedua nada itu berarti dipisahkan oleh interval sejauh satu oktaf. Demikian seterusnya.
Frekuensi untuk tiap nada bersifat tetap dan berlaku di seluruh dunia. Masing-masing nada dalam tangga nada memiliki jarak ketinggian yang teratur. Manusia normal hanya dapat mendengarkan bunyi yang berfrekuensi anatar 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz. Bunyi dalam batas frekuensi tersebut disebut bunyi audiosonik. Yang berfrekuensi di bawah 20 Hz disebut infrasonik dan di atas 20.000 Hz disebut ultra sonik. Bunyi infrasonik dan ultrasonik tidak dapat ditangkap oleh pendengaran manusia.
Sebenarnya jumlah nada yang dapat didengar manusia sangat banyak. Akan tetapi, musik hanya mengambil sebagiannya saja untuk diolah menjadi sajian musik yang indah. Sebuah nada yang berfrekuensi 440 Hz dipakai dalam musik, tetapi nada-nada lain yang berfrekuensi 441 Hz, 442 Hz, 443 Hz ... sampai dengan 465 Hz tidak dipakai. Baru pada nada yang berfrekuensi 466 Hz kita pakai sebagai nada terdekat dengan nada sebelumnya.
   44
Kelas XI sMa/Ma/sMK/MaK seMester 1
        























































































   48   49   50   51   52