Page 143 - Buku Paket Kelas 5 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
P. 143
F. Rangkuman
Tempat Suci menurut sifat dan fungsinya ada dua yakni sifat khusus dan umum. Tempat Suci yang khusus adalah Pura Keluarga. Tempat Suci yang bersifat umum adalah Pura yang dimanfaatkan sebagai tempat persembahyangan oleh umat dari berbagai golongan masyarakat baik dari golongan Brahmana, Ksatria, Wesia, dan Sudra.
Tempat Suci secara umum memiliki Tri Mandala yaitu Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala. Utama Mandala sebagai tempat melakukan persembahyangan. Madya Mandala sebagai tempat melakukan kegiatan persiapan Upacara, dan Tari Wali. Nista Mandala sebagai tempat untuk melaksanakan Upacara Bhuta Yadnya, dan biasanya di Nista Mandala terdapat sebuah Bale Kulkul dan Wantilan. Wantilan ini sebagai tempat peristirahatan serta tempat melaksanakan tarian–tarian yang bersifat hiburan.
Untuk mengenal tempat-Tempat Suci yang ada di masing-masing wilayah Indonesia bagi umat Hindu dengan jalan DharmaYatra/ Tirtha Yatra. Tirta Yatra yaitu perjalanan suci yang dilaksanakan dengan melakukan persembahyangan dengan dasar pikiran yang suci, tulus ikhlas, dan tanpa ada rasa terpaksa.
Dilihat dari segi bentuknya umat Hindu mengenal beberapa bentuk Tempat Suci seperti : Candi, Padmasana , Gedong, Meru, dan Bale Agung, Tempat Suci yang berbentuk Candi paling banyak kita jumpai di daerah Jawa yang dibangun pada jaman Kerajaan.
Manfaat atau fungsi Tempat Suci bagi umat Hindu adalah sebagai berikut:
1. Tempat Suci sebagai tempat sembahyang
2. Tempat Suci sebagai tempat melakukan pendidikan sosial
3. Tempat Suci sebagai tempat melakukan kegiatan sosial keagamaan
4. Tempat Suci sebagai tempat melakukan kegiatan paseraman Hindu.
5. Tempat Suci sebagai tempat untuk melakukan musyawarah sesama umat
6. Tempat Suci sebagai tempat melakukan Tirta Yatra.
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 137