Page 63 - Buku Paket Kelas 5 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
P. 63
sebagai akibat terlalu tinggi ilmunya. Setelah dia tahu bahwa apabila seorang anak menjalankan Sukla Brahmacari roh orang tuanya yang meninggal tidak akan mendapat Sorga, maka Jaratkaru kawin dengan wanita yang dicintainya untuk memiliki keturunan.
Keluarga Panca Pandawa masuk sorga, semua kematiannya pasti ada penyebabnya. Dewi Drupadi meninggal karena terlalu memilih kasih sayang pada Arjuna. Sahadewa meninggal karena merasa sebagai lelaki yang paling tampan. Nakula meninggal karena mengaku paling pintar memainkan pedang. Arjuna meninggal karena mengaku paling pintar dalam memanah. Bima meninggal karena mengaku dirinya yang paling kuat dan perkasa, maka janganlah sombong dan jangan pilih kasih. Jadi, diantara keluarga Panca Pandawa hanya Yudhistira yang pertama masuk sorga. Dalam sloka disebutkan Satyam eva jayate terjemahannya, kesetiaan dan kebenaran akhirnya menang.
Ahimsa artinya tidak menyiksa, tidak melakukan kekerasan, dan tidak membunuh sembarangan. Hal ini mengajarkan kepada kita agar hidup saling menghormati sesama ciptaan Sang Hyang Widhi Wasa. Membunuh untuk kepentingan korban atau Yajña tidak bertentangan dengan ajaran Ahimsa karena bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan hewan/binatang tersebut.
Satya artinya setia atau jujur, hal ini mengajarkan kepada kita agar terbiasa memiliki sikap setia dan kejujuran terhadap siapapun juga. Kesetiaan dan kejujuran sangat bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan di mana kita berada. Satya itu ada lima macam yang disebut Panca Satya artinya lima macam kesetiaan yakni Satya Hradaya (setia terhadap pikiran/kata hati), Satya Wacana (setia terhadap kata- kata), Satya Mitra (setia terhadap teman), Satya Semaya (setia terhadap janji), dan Satya Laksana (setia terhadap perbuatan).
Ajaran Ahimsa dan Satya menuntun kita untuk dapat mengamalkan ajaran Tat Tvam Asi (itu adalah kamu). Dengan memahami konsep Tat Tvam Asi kita akan memiliki rasa saling mencintai sesama makhluk ciptaan Sang Hyang Widhi/Tuhan Yang Maha Esa, memiliki sikap setia dan jujur terhadap siapa saja di manapun kita berada.
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 57