Page 156 - Buku Paket Kelas 11 Sejarah Indonesia Semester 2
P. 156

                                                                                                                       148
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 2
Bahkan Wongsonegoro selaku pimpinan pemerintahan di Semarang mengeluarkan pernyataan atau perintah sebagai berikut.
Berdasarkan atas pengumuman-pengumuman Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan Komite Nasional di Jakarta, maka dengan ini kami atas nama rakyat Indonesia mengumumkan sementara aturan-aturan pernerintahan untuk menjaga keamanan umum di daerah Semarang.
1. Mulai hari ini tanggal 19 Agustus 1945 jam 13.00 Permerintah RI untuk daerah Semarang mulai berlaku.
2. Terhadap segala perbuatan yang menentang pemerintah RI akan diambil tindakan yang keras.
3. Senjata api, kecuali yang di tangan mereka yang berhak memakainya harus diserahkan kepada polisi.
4. Hanya bendera Indonesia Merah Putih boleh berkibar.
5. Terhadap segala perbuatan yang mengganggu ketenteraman dan
kesejahteraan umum diambil tindakan keras.
6. Selanjutnya semua penduduk hendaknya melakukan pekerjaannya
sehari-hari sebagaimana biasa.
Semarang, 19 Agustus 1945
Kepala Pemerintahan RI Daerah Semarang Wongsonegoro
Suasana di Semarang semakin panas. Jepang tidak menghiraukan seruan pemerintahan di Semarang. Pada tanggal 7 Oktober 1945, ribuan pemuda Semarang mengerumuni tangsi tentara Jepang, Kedobutai di Jatingaleh. Sementara pimpinan mereka sedang berunding di dalam tangsi untuk membahas mengenai penyerahan senjata. Perundingan itu berjalan tersendat- sendat, tetapi akhirnya disepakati penyerahan senjata secara bertahap.
Ketegangan antara kedua belah pihak terus berlanjut. Pada tanggal 14 Oktober 1945, sekitar 400 orang tawanan Jepang dari pabrik gula Cepiring diangkut oleh para pemuda ke penjara Bulu, Semarang. Dalam perjalanan, sebagian dari para tawanan berhasil melarikan diri dan minta perlindungan kepada batalion Kedobutai. Oleh karena itu, tanpa menunggu perintah, para pemuda segera menyerang dan melakukan perebutan senjata terhadap Jepang. Terjadilah pertempuran sengit antara rakyat Indonesia melawan pasukan Jepang. Pertempuran ini dikenal dengan Pertempuran Lima Hari di Semarang.
         


















































































   154   155   156   157   158