Page 166 - Buku Paket Kelas 11 Sejarah Indonesia Semester 2
P. 166
Sudirman menyodorkan taktik perang Supit Urang. Taktik ini segera diterapkan. Musuh mulai terjepit dan situasi pertempuran semakin menguntungkan pasukan TKR. Sejak saat itu, pimpinan pasukan TKR Purwokerto dipimpin oleh Kolonel Sudirman. Situasi pertempuran menguntungkan pasukan TKR. Pada tanggal 5 Desember 1945, musuh terusir dari Desa Banyubiru, yang merupakan garis pertahanan yang terdepan.
Pada tanggal 12 Desember 1945 dini hari,
pasukan TKR bergerak menuju sasaran masing-
masing. Dalam waktu setengah jam pasukan
TKR berhasil mengepung musuh di dalam kota.
Pertahanan musuh yang terkuat diperkirakan Merdeka 1945-1960, 1995.
158
Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK Semester 2
berada di Benteng Willem yang terletak
di tengah-tengah kota Ambarawa. Kota
Ambarawa dikepung selama empat hari empat malam. Musuh yang merasa kedudukannya terjepit berusaha keras untuk melakukan pertempuran. Pada tanggal 15 Desember 1945 musuh meninggalkan Kota Ambarawa dan mundur ke Semarang. Pertempuran di Ambarawa ini mempunyai arti penting karena letaknya yang sangat strategis. Apabila musuh menguasai Ambarawa, mereka dapat mengancam 3 kota utama di Jawa Tengah, yaitu Surakarta, Magelang dan Yogyakarta.
Dalam pertempuran itu, pasukan TKR mengalami kemenangan yang gemilang. Menyambut kemenangan itu Sudirman yang masih berpakaian perang langsung mengambil air wudu dan segera melakukan sujud syukur seraya berdoa:
Ya Allah ya Tuhan, Maha Besar dan Maha Kuasa Engkau. Engkaulah sumber kekuatan dan kemenangan. Ampunilah hamba-Mu yang lemah dan dhaif ini dan berikan kami kekuatan”.
Kemenangan pertempuran Ambarawa ini cepat menyebar ke pos-pos pertahanan TKR, bahkan sampai ke dapur-dapur umum. Hal ini semakin menambah semangat juang pada pejuang di medan tempur.
Sumber: 30 Tahun Indonesia
Gambar 7.10 Kolonel Sudirman.