Page 113 - Buku Paket Kelas 8 Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
P. 113
Sejarah Puja dalam Agama Buddha
Ayo Hening
Ayo, duduk hening.
Pejamkan mata, sadari napas masuk dan keluar.
Tarik napas pelan-pelan, katakan dalam hati “Aku Tahu.” Hembuskan napas pelan-pelan, katakan dalam hati “Aku Tahu.” Tarik napas pelan-pelan, katakan dalam hati “Aku Tenang.” Hembuskan napas pelan-pelan, katakan dalam hati “Aku Bahagia.”
A. Pengertian Puja
Dalam agama Buddha ditulis Pūjā yang artinya menghormat. Kata Pūjā dapat ditemukan dalam “Mangala Sutta”, yang berbunyi: “Pūjā ca pūjanīyānam etammangalamuttamam”. Artinya, “menghormat kepada yang layak dihormati merupakan berkah utama”. Mereka yang patut dihormati adalah, Buddha, orang suci, orangtua, guru, dan orang yang memiliki moral baik.
Puja sebagai penghormatan dapat dilakukan dengan berbagai cara: (1) berupa materi seperti dengan persembahan makanan, buah, dupa, bunga, dan lain-lain; (2) berupa perilaku seperti sopan santun, ramah tamah, dan rendah hati; (3) secara fisik, seperti bersikap anjali, namaskara, maupun pradaksina; dan (4) berupa mental, seperti praktik cinta kasih, kasih sayang serta memiliki pandangan benar.
Penghormatan yang dianjurkan oleh Buddha adalah penghormatan yang wajar dan didasari oleh pengertian yang benar. Puja ditujukan kepada sesuatu objek yang layak untuk dihormati.
BAB 5
Sejenak!
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 107