Page 50 - Buku Paket Kelas 8 Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
P. 50
Dalam perjalanan kembali ke Rajagaha, Kassapa mohon untuk menukar jubahnya yang baru dengan jubah Buddha yang sudah tua. Merasa merupakan kehormatan besar baginya untuk dapat memakai jubah Buddha, Kassapa memutuskan untuk melaksanakan latihan keras (Dhutanga). Delapan hari kemudian, dia mencapai tingkat kesucian Arahat.
Selama menjadi bhikkhu, Y.A. Kassapa selalu tinggal di hutan. Tiap hari ia mengumpulkan dana makanan, selalu memakai jubah bekas (pembungkus mayat). Sebagai penghormatan, ia diberi nama Maha Kassapa, artinya Kassapa Agung.
Sumber : Serial Buddha Gotama (Zee TV) Gambar : 2.9 Buddha Parinibbana
Y.A. Maha Kassapa mengetahui berita wafatnya Buddha setelah petapa Ajivika dan rombongannya membawa bunga Mandarava dari tempat wafatnya Buddha di Kusinara. Di antara mereka, terdapat seorang bhikkhu tua bernama Subhadda yang baru memasuki kebhikkhuan pada usia lanjut. Ia berkata:
“Cukup kawan-kawan, janganlah sedih atau meratap. Kita sekarang terbebas dari Buddha. Kita telah dipersulit oleh kata-kata Buddha ‘Ini boleh, ini tidak boleh’. Kini kita bebas untuk berbuat apa yang kita sukai.”
Mendengar kata-kata itu, Y.A. Maha Kassapa berpikir ingin mengadakan pertemuan para Arahat untuk melindungi dan menjaga kemurnian ajaran Buddha.
Ketika Buddha Parinibbana dan jenazah Beliau disiapkan untuk diperabukan, 4 orang dari suku Malla, menyalakan api untuk perabuan jenazah Buddha.
Ajaib, berkali-kali mereka mencoba menjelaskan tapi api tidak berhasil di nyalakan. Api tidak menyala karena para dewa meminta agar api jangan dinyalakan terlebih dahulu, karena menunggu kedatangan rombongan Y.A.
Ayo Mengamati
Amati Gambar 2.9 bacalah materi pada bab ini Peristiwa apa yang terjadi?
44
Kelas VIII SMP