Page 132 - Buku Paket Kelas 6 Agama Khonghucu
P. 132

              “Guru, apakah dibenarkan untuk mengingkari janji?” tanya Zigong heran. “Saya tidak akan memenuhi janji yang dibuat di bawah tekanan/ paksaan,” kata Nabi Kongzi. ”Tuhan pun akan memaafkan aku.”
Mereka tiba di ibu kota Negeri Wei, yang sangat sibuk dan banyak penduduknya. “Ah, begitu banyak orang.” kata Nabi Kongzi. “Apa yang akan guru lakukan untuk mereka jika guru mempunyai kesempatan mengatur negeri ini?” tanya Ran Qiu (salah seorang muridnya). “Aku akan membuat mereka makmur.” ”Selanjutnya apa?” ”Aku akan mendidik mereka.”
Di Negeri Wei, Nabi Kongzi tinggal di rumah kakak ipar Zilu. Raja muda Negeri Wei (Wei Linggong), bertanya tentang berapa banyak Nabi Kongzi mendapat gaji di Negeri Lu? Ketika mendapat keterangan bahwa Nabi diberi 6.000 takar beras, maka ia pun memberi Nabi sejumlah itu. Tetapi tatkala ada orang yang memfitnah dan memburuk-burukkan Nabi, ia pun memerintahkan Wang Sunjia mengamat-amati Beliau.
Wei Linggong sebenarnya seorang yang cukup baik, tetapi ia sangat lemah, peragu, dan tidak mempunyai ketetapan hati. Di dalam pemerintahan ia sangat dikuasai oleh Nanzi, seorang selir dari Negeri Song yang kemudian dijadikan permaisuri, ditambah dengan pengaruh yang besar dari Wang Sunjia, seorang menteri yang sangat dikasihi karena pandai menjilat.
Kepada Nabi Kongzi yang tidak mau dekat kepadanya, Wang Sunjia pernah menyindir, “Apa maksud peribahasa, daripada bermuka-muka kepada Malaikat Ao (Malaikat Ruang Barat Daya rumah), lebih baik bermuka-muka kepada Malaikat Zao (Malaikat Dapur) itu?” Dengan tegas, Nabi Kongzi bersabda, “Itu tidak benar! Siapa berbuat dosa kepada Tuhan Yang Maha Esa, tiada tempat lain ia dapat meminta doa” (Lunyu III: 13). Karena nasihat- nasihatnya tidak kunjung dijalankan di Negeri Wei, maka Nabi Kongzi hanya sepuluh bulan tinggal di sana dan selanjutnya menuju ke Negeri Chen.
Dalam perjalanan menuju Negeri Chen, Nabi Kongzi harus melewati negeri Kuang, sebuah Negara kota yang pernah diporak-porandakan dan dijarah oleh Yang Huo, pemberontak dari Negeri Lu. Wajah Nabi Kongzi dianggap mirip dengan Yang Huo. Orang-orang Negeri Kuang menaruh kecurigaan dan salah sangka terhadap Nabi Kongzi, sehingga mengurung dan menahan Beliau beserta murid-muridnya sampai lima hari. Orang-orang Negeri Kuang sukar diberi penjelasan, mereka tetap mencurigai, penjagaan makin diperketat, sehingga mengakibatkan murid-murid Nabi semakin cemas. Untuk menenteramkan keadaan dan memantapkan iman para murid, Nabi Kongzi dengan tenang mengungkapkan tugas suci yang difirmankan Tuhan atas dirinya. Nabi bersabda, “Sepeninggal Raja Wen, bukankah kitab-kitabnya
 120
Kelas VI SD
        


























































































   130   131   132   133   134