Page 60 - Buku Paket Kelas 12 Agama Katolik
P. 60
Saya sangat berterima kasih kepada Anda untuk menerima undangan saya untuk datang ke sini dan bergabung dalam doa memohon karunia perdamaian dari Allah. Ini adalah harapan saya bahwa pertemuan ini akan menandai awal dari sebuah perjalanan baru di mana kita mencari hal-hal yang menyatukan guna mengatasi hal-hal yang memecah belah,” kata Paus Fransiskus pada 8 Juni di Taman Vatikan. Paus telah mengeluarkan undangan pada perjalanan terakhir ke Tanah Suci pada akhir Mei lalu. Kedua presiden tersebut dengan cepat menerima undangan itu. Presiden Shimon Peres dan Presiden Mahmoud Abbas tiba secara terpisah untuk bertemu dengan Paus Fransiskus secara pribadi di Wisma Casa Santa Marta.
Tiga pemimpin itu akhirnya bertemu dan bergabung dengan Patriark Bartholomeus I sebelum melanjutkan ke Taman Vatikan untuk “Doa bagi Perdamaian.” Doa malam itu diadakan secara berurutan - Yahudi, Kristen, dan Islam. Doa tersebut ditawarkan dalam bahasa Ibrani, Inggris, Italia, dan Arab, memuliakan Tuhan sebagai penciptaan, memohon pengampunan dosa, dan meminta karunia perdamaian.
Doa-doa itu diambil dari mazmur, sebuah doa dari pelayan Hari Atonemen (Penebusan) Yahudi, doa dari St. Fransiskus Assisi, dan beberapa doa Islam. Setelah doa, Paus Fransiskus, Presiden Israel Shimon Peres, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas masing-masing berbicara singkat tentang pentingnya perdamaian. “Pertemuan doa ini bagi perdamaian di Tanah Suci, di Timur Tengah dan di seluruh dunia bersama orang-orang yang tak terhitung jumlahnya dari berbagai budaya, bangsa, bahasa, dan agama: mereka telah berdoa untuk pertemuan ini dan bahkan sekarang mereka bersatu dengan kita dalam doa yang sama,” kata Paus Fransiskus. “Ini adalah pertemuan yang merespons keinginan sungguh-sungguh dari semua orang yang merindukan perdamaian dan memimpikan sebuah dunia di mana pria dan wanita bisa hidup sebagai saudara dan tidak lagi sebagai lawan dan musuh.”
54 Kelas XII SMA/SMK