Page 135 - Buku Paket Kelas 9 Agama Buddha.pdf
P. 135
Pada tahun 1995, Y.M. Dalai Lama menghadiri sebuah konferensi tentang demokrasi baru di Nikaragua. Meski pada saat itu, setiap pertemuan selalu dimulai terlambat, Y.M. Dalai Lama selalu berusaha untuk hadir tepat waktu. Beliau berkata,
“Jika orang lain terlambat, itu hak mereka. Namun kita tidak seharusnya terlambat hanya karena orang lain tidak tepat waktu. Jadi kita selalu tepat waktu.”
Y.M. Dalai Lama sama sekali tidak tertarik untuk mengubah seseorang untuk berpindah keyakinan. Beliau berkata, “Jangan menjadi seorang Buddhis, Kristiani, Muslim, Yahudi, bagaimanapun kamu dibesarkan. Latihlah meditasi Buddhis, namun tetap dijaga dalam kerangka keyakinanmu yang utama.”
Y.M. Dalai Lama mengatakan bahwa hal yang paling ingin dilakukannya adalah menyendiri untuk bermeditasi dan hidup sebagai biksu sederhana. Namun prioritas utama beliau sekarang adalah memperjuangkan status Tibet. Beliau mengusulkan Tibet memperoleh otonomi sendiri, dengan pemerintahan yang terpisah dari China. Setelah itu, beliau tidak bersedia untuk masuk ke dalam pemerintahan, beliau hanya bersedia menjadi pemimpin spiritual saja. “Saya akan kembali ke Tibet yang merdeka. Begitu juga rakyatku.”, ujar Y.M. Dalai Lama. “Ya, saya punya perasaanyang kuat akan hal itu.” (jatakakatha.wordpress.com/, diakses: 30 Juni 2014, pukul: 21.09)
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
129