Page 93 - Buku Paket Kelas 5 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
P. 93

        c. Beberapa catatan tambahan
Pada masa menjelang Sumpah Pemuda, situasi suku-suku bangsa belum terhubung satu sama lain. Kalaupun terhubung, mereka masih berpikir mengenai keadaan diri mereka sendiri. Setiap suku menghadapi permasalahan yang mendasarkan pada kekuatan diri sendiri.
Situasi kesukuan dan penjajahan
Di samping itu, suku-suku mengalami situasi penjajahan oleh Belanda. Dalam penjajahannya, Belanda menerapkan prinsip memecah belah. Sedapat mungkin setiap suku dicegah untuk berhubungan dengan suku lain, agar mudah dikuasai. Kalaupun ada pergerakan perlawanan dari suku tertentu, mereka mudah dikalahkan.
Setiap kali melawan penjajah mereka selalu kalah. Mereka menyadari bahwa de- ngan kekuatan suku sendiri mereka sulit melawan penjajah. Sehubungan dengan situasi kesenasiban itu mereka berkomunikasi, menjalin persatuan agar dapat melawan penjajah. Dengan bersatu, kekuatan mereka menjadi besar. Dengan bersatu, mereka yakin dapat melawan penjajah.
Membangun persatuan untuk melawan penjajahan
Maka lahirlah sumpah pemuda.
Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertanah air satu, tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia mengaku menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda
 5. Mendalami Kitab Suci Roma 12:1-21
a. Membaca Roma 12:1-21
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu,
supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing. Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.
Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar, jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan,
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti | 85
         
















































































   91   92   93   94   95