Page 12 - Buku Paket Kelas 6 Agama Kristen
P. 12

        Mempersembahkan tubuh tidaklah diartikan secara harfiah dengan mengurbankan tubuh. Mempersembahkan tubuh berarti memberikan atau mengabdikan semua pikiran kita, perkataan, dan perbuatan atau tindakan kita sesuai dengan keinginan Tuhan. Semua pikiran, perkataan, dan perbuatan kita dapat terjadi dan terungkap melalui bagian-bagian tubuh kita. Kita berpikir menggunakan bagian tubuh yang disebut otak. Kita berkata-kata menggunakan bagian tubuh yang disebut mulut. Kita berbuat sesuatu atau bertindak menggunakan bagian tubuh, misalnya tangan atau kaki. Oleh karena itu, apa pun yang kita pikirkan, semua kata yang kita keluarkan, setiap tindakan yang kita lakukan; semuanya harus benar, sesuai ajaran Tuhan dan berkenan kepada-Nya. Itulah yang dimaksud dengan ibadah yang sejati yaitu memberikan diri kita sepenuhnya kepada Allah.
Oleh karena itu, segala tindakan yang kelihatan oleh mata manusia seperti: berdoa, berbakti, membaca Alkitab, menolong orang lain, berbuat baik, bila tidak dilakukan tulus dan jujur di hadapan Tuhan, tidaklah dapat dikatakan sebagai ibadah. Itu hanya sandiwara atau pura-pura. Allah menyelidiki dan melihat ketulusan hati kita, bukan hanya tindakan yang kita lakukan.
Ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mempersembahkan tubuh kita sebagai wujud dari ibadah yang sejati. Misalnya kita menggunakan otak kita untuk merancang dan merencanakan hal-hal yang baik dan benar, mulut digunakan untuk mengatakan hal yang baik dan benar atau untuk memuji teman bukan mengeluarkan kata-kata yang menyakiti; tangan kita gunakan untuk membantu orang tua; kaki digunakan untuk bergegas menolong sahabat bukan untuk menendang orang lain ketika marah; telinga untuk mendengarkan nasihat guru atau pelajaran di sekolah. Tindakan nyata lainnya yang dapat kita lakukan adalah melayani orang yang lemah, menolong orang miskin, membantu orang yang kesusahan, menghibur teman yang sedih, bersahabat dengan semua orang, berkata jujur kepada semua orang, bersikap ramah dan sopan, serta tidak mementingkan diri sendiri. Kamu dapat mewujudnyatakan ibadah yang benar melalui tindakan sederhana yang dapat dimulai di rumahmu sendiri yaitu patuh dan taat kepada orang tua, menyayangi kakak dan adik, rajin belajar, rajin membuat pekerjaan rumah, rajin ke sekolah, serta tidak terlambat ke sekolah atau Sekolah Minggu.
Dengan demikian, ibadah yang benar tidak hanya dilakukan di gereja atau tempat ibadah, namun dilakukan di semua tempat (di rumah, di sekolah, di jalan, di tempat bermain atau rekreasi, di mal, dan di semua lokasi). Ibadah yang benar tidak hanya dilakukan pada hari Minggu namun setiap hari, setiap saat; serta ibadah sejati itu ditujukan kepada semua orang. Itu berarti kita harus menjaga setiap sikap, perkataan dan tindakan kita. Kita tidak boleh menyakiti hati siapapun, kita harus berlaku adil, jujur, benar, dan selalu mau memberi bantuan kepada mereka yang membutuhkan, khususnya kepada orang-orang miskin dan menderita.
 4 Kelas VI SD
        





























































































   10   11   12   13   14