Page 27 - Buku Paket Kelas 6 Agama Kristen
P. 27
Sumber: http://www.panoramio.com/photo/15428149 (diunduh pada 7 Januari 2015) Gambar 3.3 Kota Korintus Baru
Surat Paulus ini berisi nasihat kepada jemaat Korintus agar mengusahakan kebaikan-kebaikan dalam jemaat. Mereka diminta agar menolong, menghibur, mendorong, dan menguatkan mereka yang membutuhkan. Sayangnya, pada waktu itu jemaat Korintus hanya sibuk mementingkan satu karunia dari Allah, yaitu berbahasa roh (berkata-kata dalam bahasa asing yang sebelumnya tidak dipelajari lebih dahulu). Padahal, menurut Paulus, karunia itu bukanlah karunia yang utama. Rupanya jemaat Korintus telah melebih- lebihkan kepentingan karunia bahasa roh dalam ibadah umum, sehingga mereka mementingkannya lebih dari karunia yang lain. Apalagi, mereka menjalankannya tanpa penafsiran. Mereka bangga jika dapat berbahasa asing dalam ibadah. Padahal, ibadah bukanlah sarana untuk membanggakan atau menyombongkan diri, tetapi ibadah adalah sarana untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan yang Mahakuasa. Paulus berusaha memperbaiki penyalahgunaan karunia itu dengan jalan menunjukkan bahwa bahasa roh tanpa penafsiran sama sekali tidak menguntungkan dalam ibadah umum.
Lalu agar jemaat mengerti, Paulus bercerita tentang pengalaman pribadinya. Pada ayat 15, kamu akan menemukan Paulus membicarakan tentang penggunaan bahasa roh secara pribadi yang ditujukan kepada Allah. Paulus menggunakan bahasa roh tidak hanya untuk berdoa, tetapi juga untuk menyanyi, memuji, dan mengucapkan syukur kepada Allah. Menurut Paulus, bernyanyi yang baik dalam ibadah adalah bernyanyi yang menggunakan akal
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 19