Page 11 - Buku Paket Kelas 8 Pendidikan Agama Katolik dan Budi pekerti
P. 11
Allah Berfirman dengan Perantaraan Anak-Nya Ibr 1: 1-4
1 Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,
2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak- Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai menga- dakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
4 jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.
2. Kemudian masuklah dalam kelompok diskusi untuk mendalami isi/pesan teks Kitab Suci tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
a. Apa isi dari masing-masing perikop tersebut?
b. Perikop mana yang paling mengesankan bagimu? Mengapa?
c. Bagaimana sikapmu terhadap janji Allah itu?
3. Setelah selesai diskusi setiap kelompok mempresentasikan jawabannya. Kelompok
lain boleh menanggapi dengan pertanyaan atau memberikan komentar.
Untuk Dipahami
• Tuhan sangat prihatin dengan situasi kedosaan manusia. Allah, yang men- ciptakan segala sesuatu melalui sabda-Nya, sejak awal mula menginginkan hidup manusia bahagia. Setelah mereka jatuh ke dalam dosa, Allah menjanjikan penebusan, Ia mengangkat mereka untuk mengharapkan keselamatan (lih. Kej 3:15).
• Janji Allah tersebut diungkapkan kembali oleh Nabi Yesaya. “Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel” (Yesaya7:14).
• Allah memenuhi janji-Nya. Allah tak ingin manusia hancur dalam kuasa dosa. Janji Allah terwujud dalam pribadi Yesus Kristus, Sang Putera Allah sendiri, yang selama hidup-Nya selalu mewartakan keselamatan bagi semua orang (Ibr 1:1-4).
• Maka sebagai orang yang telah diselamatkan, kita harus memiliki hidup dengan semangat baru yakni hidup yang sesuai dengan kehendak Allah, meninggalkan perbuatan dosa dan selalu mengarahkan diri pada keselamatan.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 5