Page 82 - Buku Paket Kelas 8 Pendidikan Agama Katolik dan Budi pekerti
P. 82
Ibu itu berusaha membungkuk dan berjongkok untuk memungut barang- barangnya. Melihat itu Ratna berjongkok pula untuk membantu memungut barang-barang yang tercecer dari ibu, sementara teman-temannya yang lain telah menghilang di balik kantor perusahaan. Ibu itu sangat berterima kasih kepada Ratna, menanyakan namanya dan bertanya ia mau kemana. Ratna menjawab:
“Nama saya Ratna, bu! Saya datang untuk ikut wawancara di kantor di depan itu, siapa tahu saya dapat diterima bekerja di situ. Tetapi rupanya saya telah didahului oleh teman-teman saya. Saya sudah terlambat!” Nyonya itu hanya berkata: “Silahkan ikut teman-temanmu, Nak! Siapa tahu kamu bernasib baik. Sampai jumpa, senang kalau bisa bertemu lagi dengan gadis sebaikmu!”
Dia adalah gadis terakhir untuk diwawancarai. Ketika ia memasuki ruangan wawancara, ia agak kaget karena ia kini berhadapan dengan nyonya yang tadi dibantunya. Nyonya itu tersenyum dan berkata kepadanya:
“Saya sudah menunggu, Nak Ratna. Pekerjaan untuk Nak Ratna sangat sesuai dengan sifatmu yang suka membantu! Nak Ratna bisa mulai bekerja esok atau lusa, terserah Nak Ratna!”
(Romo Yosef Lalu, Pr., Percikan Kisah Anak Manusia, Komkat KWI)
Untuk Dipahami
• Berkat Roh Kudus, para rasul yang awalnya merasa takut dan tidak berani lagi untuk menampakkan diri di hadapan orang banyak, apalagi untuk mewartakan Yesus adalah Tuhan, kini mereka menjadi tidak takut lagi, menjadi berani untuk menunjukkan diri di hadapan orang banyak, bahkan berani mewartakan bahwa Yesus adalah Tuhan.
• Sampai sekarang pun Roh Kudus tetap mendampingi Gereja yang masih terus menghadapi tantangan. Roh Kudus senantiasa menjiwai setiap anggota Gereja, sehingga mereka memiliki semangat untuk berperan aktif dalam kehidupan beriman. Saling memperhatikan, saling berbagi, saling menguatkan.
• Roh Kudus juga mendampingi Gereja, sehingga Gereja sebagai persekutuan tetap hidup dan berkarya. Karya Gereja dapat dirasakan oleh jemaat hingga saat ini, misalnya pelayanan pendidikan melalui sekolah-sekolah, karya pewartaan melalui pengajaran-pengajaran (khotbah), karya liturgia seperti perayaan Ekaristi dan ibadat, karya dan sebagainya.
76 Kelas VIII SMP