Page 169 - Buku Paket Kelas 11 Agama Hindu
P. 169
Yan paramarthanya, yan arthakàma sàdhyan, Dharma juga lëkasakëna rumuhun, niyata katëmwaning arthakàma mëne tan paramàrtha wi katemwaning arthakàma deninganasar sakeng Dharma.
Terjemahannya:
Pada hakekatnya, jika Artha dan Kama dituntut, maka seharusnya Dharma hendaknya dilakukan lebih dahulu; tak tersangsikan lagi, pasti akan diperoleh Artha dan Kama itu nanti; tidak akan ada artinya, jika Artha dan Kama itu diperoleh menyimpang dari Dharma (Sarasamuçcaya, 12).
Keterikatan adalah moha, kebebasan adalah Moksha. Selama kita masih awidya dan terikat oleh hal-hal duniawi maka, Moksha sangat sulit untuk tercapai. Kesulitan untuk melepaskan keterikatan itu, dapat diatasi dengan latihan-latihan secara rutin. Untuk mengendalikan Sad Ripu tidak mudah,karena membutuhkan kesabaran dan ketekunan untuk selalu melakukan introspeksi terhadap diri kita sendiri, dan evaluasi diri sejauh mana telah dilakukan latihan-latihan ke arah pengendalian diri yang dimaksud. Melaksanakan ajaran Catur Marga Yoga memang membutuhkan mental yang tangguh, tidak mudah menyerah, dan harus mengetahui kemampuan yang dimiliki. Seseorang sebaiknya harus mengetahui bakat yang dikaruniakan oleh Yang Widhi Wasa kepadanya, sehingga dalam melaksanakannya sesedikit mungkin mendapat halangan atau kendala. Dengan demikian dalam waktu yang relatif singkat kita sudah dapat melakukannya mendekati sempurna walaupun belum mencapai Moksha tetapi sudah dirasakan hasilnya.
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 163