Page 275 - Buku Paket Kelas 11 Agama Hindu
P. 275

 E. Ajaran Bhakti Sejati sebagai Dasar Pembentukan Budi Pekerti yang Luhur dalam Zaman Global
Ada banyak nilai dan norma kehidupan yang mulia hilang karena terjadinya erosi moral, krisis budaya, dan sebagainya. Masyarakat Indonesia mulai menanggalkan tradisi-tradisi yang sesuai dengan local wisdom kita, seperti cium tangan pada orang tua, penggunaan tangan kanan, senyum dan sapa, musyawarah, gotong-royong, dan lain-lain. Di sini terlihat jelas bahwa budi pekerti luhur sangat berperan penting di masyarakat. Secara umum, budi pekerti luhur berarti memiliki moral dan perilaku yang baik dalam menjalani hidup ini.
Budi pekerti memiliki pengertian yang sangat sederhana, yaitu perilaku (pekerti) yang dilandasi oleh pemikiran yang baik dan jernih (budi) dan sesuai dengan local wisdom kita (luhur). Budi pekerti luhur bertujuan untuk membentuk perilaku pribadi yang patut, baik, dan benar. Jika, kita berbudi pekerti luhur, paling tidak jaminan yang kita dapat adalah jalan hidup kita teratur, sehingga dapat mengantar kita berkiprah ke kesuksesan hidup, kerukunan antar bermasyarakat, dan dan berada dalam koridor perilaku yang terpuji dan bermanfaat. Sebaliknya, jika kita melanggar prinsip-prinsip budi pekerti luhur, maka kita dapat mengalami banyak hal yang tidak menguntungkan. Mulai dari hal kecil seperti tidak disenangi/dihormati orang lain, sampai hal berat seperti melakukan pelanggaran hukum yang membuat kita berakhir dengan tindak pidana.
Esensi budi pekerti luhur secara tradisional mulai ditanamkan sejak masa kecil, baik di dalam lingkungan keluarga atau sekolah, dan berlanjut ke lingkungan masyarakat. Di lingkungan keluarga, orang tua menanamkan budi
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 269






























































































   273   274   275   276   277