Page 142 - Buku Paket Kelas 10 Agama Khonghucu
P. 142

        Litang yang berdiri sendiri muncul karena kondisi Orde Baru yang tidak memperbolehkan segala sesuatu yang berbau China. Dengan adanya Inpres No 14 tahun 1967, nama Kelenteng harus diubah nama. Perayaan dan upacara ritual keagamaan tidak boleh dilaksanakan di muka umum termasuk Kelenteng. Namun puji syukur kehadirat Huangtian, pemerintah Indonesia (presiden RI. Abdurrahman Wahid) telah mencabut Inpres diskriminatif tersebut dengan Keppres No 6 tahun 2000.
D. Tempat Ibadah Lainnya
Dalam Tata Agama dan Tata Laksana Upacara Agama Khonghucu, sesuai yang dituliskan di dalam Kitab Suci Rujiao (Wujing 五 经, dan Sishu 四 书), ditetapkan sebagai Rumah Ibadah Rujiao (agama Khonghucu), sebagai-berikut:
1. Tiantan
Tempat ibadah untuk bersujud kepada Tian Yang Maha Esa.
2. Kongzimiao
Komplek bangunan Kongmiao untuk kebaktian bagi Nabi Kongzi
dengan menempatkan Jinshen Nabi Kongzi pada altarnya.
3. Kongmiao/Litang
Ruang kebaktian, tempat umat Khonghucu melaksanakan Ibadah bersama (kebaktian).
4. Wenmiao
Wenmiao ialah sebuah rumah ibadah utama agama Khonghucu seperti Kongzimiao, namun tidak menempatkan Jinshen melainkan Shenzhu (papan nama) Nabi Besar Kongzi. Didampingi dengan Shenzhu empat yang dekat dengan nabi (Sipei), dan masing-masing 12 murid Nabi Besar Kongzi di kiri dan kanan Shenzhu Nabi Kongzi.
5. Zhongmiao/Zumiao
Rumah Abu leluhur, tempat umat Ru (agama Khonghucu) beribadah
memuliakan arwah leluhurnya.
6. Xiangwei
Altar leluhur di dalam keluarga, tempat umat Ru (agama Khonghucu) berdoa memuliakan arwah leluhur bersama keluarganya.
7. Jiao
Altar sembahyang kepada Tian Yang Maha Esa.
8. She
Altar sembahyang bagi Malaikat Bumi.
  136
| Kelas X SMA/SMK
        











































































   140   141   142   143   144