Page 55 - Buku Paket Kelas 10 Agama Khonghucu
P. 55
Persembahyangan biasanya disertai dengan bersuci diri agar persembahyangan itu berkenan kepada Tian. Hal ini sudah ada sama lamanya dengan sejarah kemanusiaan itu sendiri, hanya kemudian karena disesuaikan dengan alam pikiran manusia maka persembahyangan itu pada perkembangannya selalu disertai dengan macam-macam tata cara ditambah dengan pengorbanan dan persembahan sebagai pelengkap dari ungkapan pengabdiannya itu.
Tetapi sayangnya, hal itu terkadang dapat merubah panggilan imani yang awalnya secara murni ke luar dari hati nurani manusia untuk mengadakan persembahyangan berdasarkan kesucian lahir bathin. Hal ini menjadi suatu tradisi pantulan dari pemikiran manusia yang pada akhirnya melupakan pokok dari pengabdian itu sendiri. Sesungguhnya, yang menjadi syarat utama dalam persembahyangan adalah: “Kesucian diri lahir bhatin agar semua dapat berkenan kepada-Nya.”
2. Persiapan Sembahyang a. Zhai-Jie (Berpantang)
Zhai adalah pantang dalam kaitan dengan makanan, sedangkan Jie adalah pantang dalam kaitan dengan perilaku.
Zhai dalam kaitan berpantang makan ada empat macam, yaitu:
• Pantang makanan yang berpenyedap, yang menunjukan keprihatinan.
• Pantang makan makanan yang diolah, yang menunjukan apa adanya (kesederhanaan).
• Pantang makan makanan yang berjiwa, yang menunjukan kebersihan/ kesucian.
• Pantang makan makanan yang dapat merusak lingkungan.
(Pantang-pantangan di atas dapat dilakukan secara berkala dengan tenggang waktu tertentu, sehingga dapat melatih kita dalam mengontrol dan mengendalikan diri).
Jie dalam kaitan berpantang perilaku adalah menjaga ucapan dan kelakuan (sikap), seperti:
• menjaga ucapan: tidak berkata-kata kotor, kasar, mengumpat, mencaci maki, fitnah, dll.
• menjaga kelakuan (sikap): tidak melanggar kesusilaan, norma-norma kesopanan, bersikap ramah, dan santun.
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti | 49