Page 116 - Buku Paket Kelas 10 Agama Hindu
P. 116

        merupakan sebuah berkas Tṛṣṇa (kerinduan). Pelaksanaan Vairāgya akan menghancurkan segala Tṛṣṇa. Vairāgya memutar pikiran menjauhi obyek- obyek. Ia tidak mengijinkan pikiran untuk mengarah keluar (kegiatan Bahirmukha dari pikiran), tetapi mengarahkannya ke kegiatan antar-mukha (mengarah ke dalam).
Tujuan kehidupan adalah keterpisahan mutlak antara Puruṣa dengan Prakṛti. Kebebasan dalam Yoga merupakan Kaivalya atau kemerdekaan mutlak. Roh terbebas dari belenggu Prakṛti. Puruṣa berada dalam wujud yang sebenarnya atau svarūpa. Bila roh mewujudkan bahwa hal itu adalah kemerdekaan secara mutlak dan bahwa ia tak tergantung pada sesuatu apa pun di dunia ini, Kaivalya atau Pemisahan tercapai. Roh telah melepaskan avidyā melalui pengetahuan pembedaan (vivekakhyāti). Lima kleśa atau mala petaka terbakar oleh apinya pengetahuan. Sang Diri tak terjamah oleh kondisi dari citta. Guṇa seluruhnya terhenti dan sang Diri berdiam pada intisari Tuhan sendiri. Walaupun seorang menjadi seorang mukta (roh bebas), Prakṛti dan perubah-perubahannya tetap ada bagi orang lainnya. Dalam perjanjian dengan sistem filsafat Sāṁkhya, dipegang oleh sistem Yoga ini.
5. Mīmāmsā Darśana
a. Pendiri dan Sumber Ajarannya
Pūrva Mīmāmsā atau Karma Mīmāmsā atau yang lebih dikenal dengan Mīmāmsā, adalah penyelidikian ke dalam bagian yang lebih awal dari kitab suci Veda; suatu pencarian kedalam ritual-ritual Veda atau bagian Veda yang berurusan dengan masalah Mantra dan Brāhmana saja disebut Pūrva Mīmāmsā karena ia lebih awal dari pada Uttara Mīmāmsā (Vedānta), dalam pengertian logika, dan tidak demikian banyak dalam pengertian kronologis.
Mīmāmsā sebenarnya bukanlah cabang dari suatu sistem filsafat, tetapi lebih tepat kalau disebutkan sebagai suatu sistem penafsiran Veda dimana diskusi filosofisnya sama dengan semacam ulasan kritis pada Brāhmana atau bagian ritual dari Veda, yang menafsirkan kitab Veda dalam pengertian berdasarkan arti yang sebenarnya. Sebagai filsafat Mīmāmsā mencoba menegakkan keyakinan keagamaan Veda. Kesetiaan atau kejujuran yang mendasari keyakinan keagamaan Veda terdiri dari bermacam-macam unsur, yaitu :
1) Percaya dengan adanya roh yang menyelamatkan dari kematian dan mengamati hasil dari ritual di sorga.
2) Percaya tentang adanya kekuatan atau potensi yang melestarikan dampak dari ritual yang dilaksanakan.
3) Percaya bahwa dunia adalah suatu kenyataan dan semua tindakan yang kita lakukan dalam hidup ini bukanlah suatu bentuk illusi.
110 | Kelas X SMA/SMK
         
























































































   114   115   116   117   118