Page 23 - MAJALAHBELMAWA
P. 23
LAPORAN UTAMA
Telkom (IM Telkom), Politeknik Telkom, dan Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia Telkom (STISI Telkom).
Rektor TelU Mochamad Ashari mengungkapkan siap untuk bersama membangun pendidikan tinggi melalui peningkatan mutu PT. “Dengan senang hati Kami terpilih dan menjadi suatu kehormatan terpilih sebagai salah satu PT Pengasuh,” ujarnya kala berbincang dengan tim redaksi Bahana. TelU akan berupaya semaksimal mungkin untuk membantu PTS asuhannya, agar mampu meningkatkan mutu kampusnya. Ia pun tak sungkan untuk belajar dari PT lain.
Pria yang menyandang gelar Guru Besar bidang Elektronika Daya ini menuturkan bahwa Program PT Asuh dapat memberikan sejumlah dampak besar bagi pendidikan tinggi. Baik bagi PT pengasuh maupun yang diasuh dapat menjadi ruang pembelajaran bersama “Manfaatnya ya Kita berbagi, tentu saja ada banyak di lapangan yang bisa jadi Kita tidak tahu. Betul namanya asuh, tapi ya bisa jadi itu... satu bisa Kita sama-sama pakai. Kemudian apa yang Kami bisa, kami miliki, dapat ditularkan, jika selama ini katakanlah dinilai bagus. Kalau di sana ada sesuatu sangat menarik, ya bisa Kita coba pakai. Itu Saya kira manfaat yang ada dari program ini,” tutur Anshari.
Manfaat selanjutnya, program ini tidak hanya dapat dipetik oleh TelU semata, tetapi juga sangat berguna bagi perbaikan pendidikan tinggi secara umum. Program ini dapat memperkecil kesenjangannya kualitas PT. “Contohnya terkait publikasi berindeks Scopus, yang satu belum pernah sama sekali, sedangkan yang satu 4000. Ini mau jalan bareng ya sulit. Jadi Saya kira langkahnya sangat tepat. Kalau ini nanti manfaat jangka menengahnya,” tambah Anshari.
Pihak TelU sebagai PT pengasuh, melaksanakan sejumlah program kerja yang ditargetkan selesai pada bulan November 2017. Program tersebut meliputi pendampingan SPMI (akademik dan nonakademik); pelatihan auditor internal; pendampingan rapat manajemen; benchmarking; pendampingan monev akreditasi; menyiapkan reviewer atau assessor. Kemenristekdikti memberikan hibah dana sebesar Rp500 juta untuk mendukung program tersebut.
Corak Program Asuh di Politeknik
Selain TelU, Politeknik Negeri Semarang (Polines) juga mendapatkan mandat sebagai penyelenggara Program Asuh PT Unggul. Kampus yang berdiri sejak 1982 ini terbukti telah membangun budaya mutu yang baik, sehingga sejak 2016 lalu berhasil
meraih predikat terakreditasi A oleh BAN-PT. Berkat capaian ini, Polines menjadi salah satu dari 26 perguruan tinggi unggulan di Indonesia yang memperoleh hibah dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti.
Direktur Polines Supriyadi mengatakan kunci membangun mutu politeknik yang dipimpinnya ada pada menjawab tantangan keterserapan lulusan ke dunia industri. Hal ini yang perlu diterapkan juga kepada politeknik lain yang diasuhnya.
“Ada empat yang kita dampingi, yaitu Politeknik Harapan Bersama Tegal, Politeknik Muhammaddiyah Tegal, Politeknik Banjarmasin, dan Politeknik Kupang. Jumlah prodi yang kita dampingi ada 20,” terang Supriyadi.
Mengasuh politeknik agar mutunya terstandar sama dengan “tuan asuhnya” ditempuh lewat tiga langkah, yaitu lokakarya, magang, dan monitoring. Lebih lanjut, Supriyadi merinci, bimbingan teknis seperti membuat dokumen atau borang akreditasi juga menjadi alur pengasuhan. Rata-rata, dari empat politeknik yang diasuh, mengalami kendala dalam menyesuaikan perubahan dari 7 standar mutu menjadi 24 standar mutu dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal Politeknik. “Saat ini prosesnya masih di tahap lokakarya.
Nanti saat magang akan ada beberapa kolaborasi dengan dunia industri. Tiap politeknik kita ambil minimal 20 peserta,” ungkapnya.
Supriyadi berharap lewat Program Asuh PT Unggul ini, mutu penyelenggaraan politeknik di Indonesia dapat merata dan setiap politeknik bisa menghasilkan lulusan yang unggul, terampil, dan diterima dengan baik di dunia kerja.
“Idealnya, seorang lulusan politeknik lebih mumpuni bekerja di sebuah industri atau perusahaan ketimbang lulusan universitas. Namun, jika budaya mutu di politeknik tidak terjaga dengan baik, kasian mahasiswanya,” simpul Supriyadi. ***
(TEP/WAS)
BAHANA BELMAWA
23