Page 102 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 JULI 2021
P. 102

"Dikhawatirkan  akan  terjadi  komersialisasi  vaksin  atau  transaksi  jual  beli  harga  vaksin  yang
              dikendalikan oleh produsen," ujar Said dalam keterangannya, Senin (12/7).
              Said  mengecam  keras  langkah  yang  dilakukan  pemerintah  berdasarkan  Peraturan  Menteri
              Kesehatan nomor 19 tahun 2021 itu. Ia menyebut pemerintah telah mengabaikan pemenuhan
              hak masyarakat untuk sehat.

              "Dengan vaksin berbayar individu berarti hak sehat untuk rakyat telah diabaikan oleh negara
              karena vaksinisasi tidak lagi dibiayai pemerintah," terang Said.

              Sebagai informasi, vaksin gotong royong individu ini menggunakan skema vaksin gotong royong.
              Harga yang dipatok sebesar Rp 439.570 untuk satu dosis.

              Buruh juga mengkhawatirkan nantinya adanya vaksin gotong royong individu akan menimbulkan
              kebijakan baru oleh perusahaan. Nantinya perusahaan mewajibkan vaksin namun dibebankan
              kepada pekerja.

              Kekhawatiran itu disampaikan oleh Said mengingat kebijakan perusahaan dalam aturan wajib
              tes deteksi Covid-19 sebelumnya. Di mana tes tersebut digratiskan di awal, namun pada akhirnya
              biaya tersebut dibebankan kepada pekerja.

              "Awalnya dibiayai perusahaan, tetapi ke depan biaya vaksin gotong royong akan dibebankan
              kepada buruh," jelas Said.

              Sebagai informasi, vaksin gotong royong individu dimulai pada hari ini. Vaksin tersebut akan
              dijual pada 8 klinik PT Kimia Farma Diagnostika di 6 provinsi Jawa dan Bali.













































                                                           101
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107