Page 118 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 JULI 2021
P. 118
Judul KPSI angkat bicara soal vaksinasi berbayar, apa katanya?
Nama Media kontan.co.id
Newstrend Program Vaksinasi Gotong Royong Individual
Halaman/URL https://nasional.kontan.co.id/news/kpsi-angkat-bicara-soal-vaksinasi-
berbayar-apa-katanya
Jurnalis Yudho Winarto
Tanggal 2021-07-12 09:41:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
negative - Said Iqbal (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)) Bahkan
perusahaan yang awalnya menggratiskan rapid tes bagi buruh di tempat kerja masing-masing
akhirnya setiap buruh harus melakukan secara mandiri
negative - Said Iqbal (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)) Ini yang disebut
komersialisasi. Tidak menutup kemungkinan program vaksinasi gotong royong dan vaksin
berbayar secara individu juga terjadi hal yang sama. Awalnya dibiayai perusahaan, tapi ke depan
biaya vaksin gotong royong akan dibebankan pada buruh
negative - Said Iqbal (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)) Maka ujung-
ujungnya akan keluar kebijakan pemerintah bahwa setiap pekerja buruh harus membayar sendiri
biaya vaksin gotong royongnya
negative - Said Iqbal (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)) Dengan vaksin
berbayar individu berarti hak sehat untuk rakyat telah diabaikan oleh negara karena vaksinasi
tidak lagi dibiayai pemerintah
negative - Said Iqbal (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI)) Karena sesuai
dengan Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang Kesehatan dan Undang-Undang
Karantina, vaskinasi Covid-19 adalah tanggung jawab negara
Ringkasan
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) khawatir program vaksinasi gotong royong individu
berbayar akan membebani buruh. Presiden KSPI Said Iqbal menjelaskan pihaknya khawatir akan
ada komersialisasi yang menguntungkan pihak-pihak tertentu dalam program tersebut. Ia
mencontohkannya dengan kebijakan rapid tes yang awalnya banyak diberikan gratis perusahaan
akhirnya dibebankan secara mandiri pada para pegawainya. "Bahkan perusahaan yang awalnya
menggratiskan rapid tes bagi buruh di tempat kerja masing-masing akhirnya setiap buruh harus
melakukan secara mandiri," tuturnya melalui keterangan tertulis, Senin (12/7/2021).
117