Page 139 - Demo
P. 139
PT FAST FOOD INDONESIA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016
and for the Year then Ended (Expressed in Thousands of Indonesian Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
u.
Instrumen keuangan (lanjutan)
u.
Financial instruments (continued) i. Financial assets (continued)
Subsequent measurement (continued)
ii. Other receivables
An allowance is made for uncollectible receivables when there is objective evidence that the Company will not be able to collect the receivables..
Derecognition
A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
i. the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or
ii. the Company has transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (a) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying value and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity is recognized in profit or loss.
i.
Aset keuangan (lanjutan)
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
ii. Piutang lain-lain
Penyisihan atas jumlah piutang yang tidak tertagih dicatat apabila terdapat bukti obyektif bahwa Perusahaan tidak akan dapat menagih piutang tersebut.
Penghentian pengakuan
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:
i. hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
ii. Perusahaan mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut,
namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas harus diakui dalam laba rugi.
27