Page 1 - SKH Palangka Post Edisi 10 Agustus 2019
P. 1
PALANGKARAYA
HARGA REDAKSI/PEMASARAN/IKLAN
ECERAN Jl. G.Obos Kav. V No.1-3, Palangka Raya Dinkes Imbau Warga
Telepon (0536) 3238025
Rp4000,- Fax (0536) 3238023
PELAYANAN PELANGGAN
LUAR KOTA+ONGKOS KIRIM 085249189932, 082255086069 Kurangi Aktivitas
20 HALAMAN di Luar Ruangan
SABTU No. 271.32186031411 TAHUN XVIII BACA HALAMAN 04
10 AGUSTUS 2019
Pulau Salat
Ekowisata
Persinggahan
Orang Utan
Pulau Salat. Lokasinya berada di Desa Pilang, Kecamatan Jabiren
Oleh : M Riduan Noor & Bella Romadhani Raya, Kabupaten Pulang Pisau. Letaknya sekitar 80 kilometer dari
Palangka Raya. Perjalanan menggunakan mobil diperkirakan me-
makan waktu 60 menit. Kawasan tersebut, sebenarnya merupakan
PROVINSI Kalimantan Tengah dikenal sebagai Area Penggunaan Lain (APL).
Terletak di antara sungai Kahayan di sebelah timur dan sungai
habitat asli orang utan. Tidak heran, banyak turis Nusa di bagian barat. Luasnya 3.149 hektare. Sebagian wilayah
dari mancanegara berdatangan. di utara dan tengah pulau, mengalami kerusakan. Bagian selatan
masih berada dalam kondisi baik, dan ditutupi hamparan hutan
Tujuannya, melihat primata asli. Tanjung Putting, rawa gambut asli. Daerah yang masih bagus, digunakan untuk
lokasi paling dikenal. Lokasi itu, sudah tersohor ke lokasi pra rilis orang utan.
Terbagi dua wilayah, Pulau Badak Besar seluas 496 hektar, dan
seluruh dunia. Namun belakangan, muncul nama Badak Kecil 104 hektar. Lahan yang sudah dibeli BOSF 665 hektare,
baru. Sebuah ekowisata yang menjadi tempat dan dibeli PT Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) 2.089 hektare.
persinggahan orang utan. Bersambung Ke Halaman 3
Tempat Pra-pelepasliaran Orang Utan
dan Ekowisata
PEMBELIAN Pulau Salat oleh PT cukup mendukung kemampuan beradap-
Sawit Sumbermas Sarana (SSMS), sebagai tasi, sosialisasi, dan ketersediaan pakan
bentuk komitmen terhadap keberlanjutan primata dilindungi itu.
usaha dan lingkungan. Perusahaan ber- Presiden Direktur PT SSMS tbk Val-
mitra dengan BOSF memilih Pulau Salat, lauthan Subraminam menyebutkan,
di Kecamatan Jabiren, Kabupaten Pulang melalui program Pulau Salat, SSMS in-
Pisau (Pulpis). Areal itu, untuk areal gin membuktikan kepada semua pihak,
pra-pelepasliaran orang utan maupun konservasi dan keberlanjutan ekonomi
perlindungan sumber daya alam hayati. bisa beriringan. SSMS menjadi pioner
Areal yang disiapkan untuk orang utan menciptakan kegiatan konservasi dengan
beradaptasi sebelum dilepasliarkan ke berkolaborasi dengan NGO, Yayasan Pe-
habitat alaminya. Cukup luas. Setidaknya nyelamatan Orangutan (BOSF).
Bersambung Ke Halaman 3
Target 100 Orang Utan
CEO BOSF Jamartin Sihite men- 2019 ada 18 individu Orangutan totalnya 35. Ditargetkan paling tidak alam liar.
Bonbon (24) orang utan jantan, dan
gungkapkan, Pulau Salat menjadi yang telah dilepasliarkan ke habitat ada 100 orang utan yang tinggal di Kheal (23) betina. Keduanya harus
alaminya. Awalnya 33 orang utan.
proyek pelestarian orang utan yang
Pulau Salat.
Keterlibatan PT SMSS dianggap berhasil. Sampai tahun Sekarang (kemarin) tambah dua, jadi utan sudah berusia dewasa. Orang rela kepanasanan, dan menghirup
Diterangkan, dua individu orang
asap saat menempuh perjalanan dari
utan itu, bernama Bonbon (24) dan Nyaru Menteng, Kota Palangka Raya
Kheal (23). Keduanya diajak keluar ke Pulau Salat Desa Pilang, Kabu-
MENGELOLA Pulau Salat, memang Kerjasama PT SMSS dengan BOSF dari Nyaru Menteng tempat rehabli- paten Pulang pisau. Sesampainya di
tidak mudah. Apalagi lokasi tersebut, menunjukkan tanggung jawab peru- tasinya untuk belajar hidup di alam Desa Pilang, sepasang orang utan itu
menjadi wilayah konservasi. Tujuannya sahaan terhadap lingkungan maupun liar. Sekarang sudah siap dan kembali harus menaiki transportasi air untuk
untuk rehabilitasi orang utan. Dibutuh- sosial. Jika merujuk pada tata ruang, insting liarnya. Jadi dibawa ke Pulau sampai ke tempat tujuan.
kan dukungan semua pihak, termasuk Pulau Salat merupakan APL. Namun, Salat, untuk belajar beradaptasi di
dunia usaha. Salah satunya PT Sumber- Pemkab Pulang Pisau berkomitmen Bersambung Ke Halaman 3
mas Sarana Sawit (SMSS). Perusahaan dan sejalan dengan apa yang dilakukan
perkebunan kelapa sawit yang berbasis BOSF, untuk menjadikan area kepentin- Komitmen Pelestarian
di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawar- gan konservasi.
ingin barat. Lingkungan
Bersambung Ke Halaman 3
Perusahaan Pertama Sediakan ORANG utan menjalani tahapan pra-pelepasliaran di Pulau
Lahan untuk Orang Utan Badak Besar, gugusan Pulau Salat Nusa, Kabupaten Pulang Pisau,
Kalimantan Tengah (Kalteng). Setelah selesai menjalani
tahapan sekolah hutan di Pusat Rehabilitasi
Orangutan Yayasan BOS di Nyaru Menteng
PT SAWIT SUMBERMAS SARA- (Nyaru Menteng).
NA Tbk (SSMS) menyediakan ribuan hektar Orang utan yang dipindahkan dari
lahan. Total lahan yang disiapkan mencapai Nyaru Menteng ke Pulau Badak Be-
2.143 hektare di Pulau Salat, Kecamatan sar cukup banyak. Mereka dibawa
Jabiren, Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis). dari Nyaru Menteng dengan
Berkolaborasi dengan Borneo Orangutan menggunakan mobil menuju
Savior Foundation (BOSF), PT SSMS me- Desa Pilang. Selanjutnya dibawa
nyiapkan tempat pra-pelepasliaran orang dengan ces (kelotok) menuju
utan maupun perlindungan sumber daya Pulau Badak Besar. Tempat
alam hayati. orang utan mempraktekkan
“Tentunya sangat luar biasa. PT SSMS kemampuan, dan pembelajaran
merupakan perusahaan swasta yang berger- yang diperoleh di sekolah hutan
ak di persawitan pertama yang peduli dan di Nyaru Menteng.
menyediakan lahan cukup luas untuk Direktur Utama PT Sawit Sum-
pelestarian orang utan. Harus kita apresiasi bermas Sarana Tbk (SSMS) Vallau-
bersama,” terang CEO BOSF Jamartin Sihite. than Subraminam menjelaskan, dalam
menerapkan bisnis yang sustainable
Bersambung Ke Halaman 3 perusahaan selalu berpedoman pada salah
satu nilai yaitu Care for The Environment.
Bersambung Ke Halaman 3
Layout & Grafi s : Tim Artistik