Page 54 - PENDIDKAN AGAMA KRISTEN PROSTESTAN KELAS VIII
P. 54

Puisi di atas hanya sebagian saja dari apa yang diungkapkan Bethke. Namun
                    demikian, dari kata-kata Bethke dapat kita lihat gambaran tentang Yesus yang
                    kritis terhadap praktik keagamaan di masa-Nya. Nah, coba diskusikan bersama
                    teman sebangku mu, hal-hal apa yang kamu anggap mengejutkan dari puisi
                    Bethke di atas!







                       Tokoh Yesus memang sangat kontroversial. Di masa hidup-Nya di dunia, Yesus
                    seringkali berbenturan dengan para pemimpin agama dan tokoh-tokoh yang
                    merasa dirinya sebagai para penjaga Taurat, seperti orang-orang Farisi, dan para
                    penjaga Bait Suci, seperti orang-orang Saduki. Yesus berbenturan dengan para
                    pemimpin agama itu, misalnya ketika Ia menyembuhkan orang yang sakit pada
                    hari Sabat, menerima orang-orang yang tersingkirkan oleh masyarakatnya, serta
                    orang-orang asing, seperti orang Samaria.
                       Pada bagian ini kita ingin melihat bagaimana cara hidup Yesus sehari-hari, dan
                    bagaimana Ia bisa menjadi teladan bagi kita semua, khususnya bagi kalian di masa
                    remaja ini.

                    B.    Yesus Peduli dengan yang Menderita (Markus 1: 40-45)


                       Pada suatu hari ada seseorang yang sakit kusta datang kepada Yesus. Di masa
                    kini orang tahu bahwa penyakit kusta tidak menular dengan mudah. Pada masa
                    Yesus, orang menganggap penyakit kusta sebagai kutukan dari Allah. Penderita
                    kusta harus menjauhkan diri dari orang banyak. Orang takut menyentuh penderita
                    kusta, karena akan ditulari penyakit itu.
                       Orang kusta itu memohon kepada  Tuhan,  “Kalau Engkau mau, Engkau
                    dapat  mentahirkan aku.”  Lalu,  apa  yang  terjadi?  Apakah  Tuhan  Yesus  mau
                    menyembuhkan orang itu? Ayat 41 menggambarkan bagaimana perasaan Yesus
                    melihat permohonan orang kusta itu. Di situ dikatakan, “Maka tergeraklah hati-
                    Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu
                    dan berkata kepadanya: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Orang kusta itu pun
                    langsung sembuh.
                       Apa yang terjadi sesudah itu sungguh mengherankan. Tuhan Yesus melarang
                    orang itu menceritakan kesembuhannya kepada siapa pun. Ia hanya diperintahkan
                    menghadap  kepada imam untuk menunjukkan bahwa ia sudah  sembuh, dan
                    dengan demikian boleh diizinkan kembali hidup di tengah-tengah keluarganya.
                    Yesus berkata,   “Ingatlah,  janganlah  engkau  memberitahukan  apa-apa  tentang
                    hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan


                                                     Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti  45
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59