Page 40 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 40

Volk sr aad 1918 – 1931



                                                               para pengusaha ibu pertiwi, tetapi juga sebagai
                                                               wilayah yang memiliki hak untuk diatur demi
                                                               kepentingannya sendiri “Hindia untuk Hindia”.]


                                                         Sementara itu, Cokroaminoto yang mewakili Sarekat Islam, di
                                                   awal pandangan umumnya mengungkapkan:

                                                                    “Mijnheer de Voorzitter! Ik zal mijn rede
                                                               zeer kort maken met het oog op den beperkten tijd
                                                               en vooral wegens mijn gebrekkige kennis van de
                                                               Nederlandsche taal. In deze taal kan ik niet alles
                                                               uitdrukken, wat ik wel in mijn eigen taal of in het
                                                               Maleisch heel goed kan doen. Daarom zal ik heel
                                                               kort zijn.” 74


                                                                    [Tuan Ketua! Saya akan membuat pidato saya
                                                               sangat singkat, mengingat waktu yang terbatas
                                                               dan terutama karena pengetahuan bahasa Belanda
                                                               yang tidak memadai. Dalam bahasa ini, saya tidak
                                                               dapat mengungkapkan semuanya, yang dapat
                                                               saya lakukan dengan sangat baik adalah dalam
                                                               bahasa saya sendiri, atau dalam bahasa Melayu. Itu
                                                               sebabnya saya akan berpidato sangat singkat.]


                               Saya akan                 Setelah menyampaikan niatnya untuk berpidato dengan singkat

                      membuat pidato               karena pengetahuan bahasa Belanda yang terbatas, Cokroaminoto
                                                   melanjutkan pidatonya:
                             saya sangat

                   singkat, mengingat                               “Mijnheer de Voorzitter! In de rede uitgesproken
                            waktu yang                         bij  de installatie van  den Volksraad heeft  Zijne
                                                               Excellentie de Gouverneur-Generaal er op gewezen,
                            terbatas dan                       dat de leden van dezen Raad, die tot de inheemsche
                      terutama karena                          bevolking dezer gewesten behooren, de nooden en

                          pengetahuan                          behoeften der bevolking het best zullen kennen
                       bahasa Belanda                          en daarop de aandacht vestigen. Ons, Inlandsche
                                                               leden, heeft Hij op onzen plicht gewezen de belangen
                              yang tidak                       onzer landgenooten voor te staan. Het is daarvoor
                               memadai.                        mijne heeren, dat ik Uw aandacht kom vragen. Als


                                                   74   Verslag der Handelingen van den Volksraad. De eerste gewone Zitting in
                                                      het jaar 1918, 5de vergadering 19 Juni 1918, hlm. 148




                            SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   35
                              REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         A BUKU SATU DPR 100 BAB 02A CETAK.indd   35                                                               11/18/19   4:48 AM
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45