Page 427 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 427
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
mengatakan bahwa ikatan ini tidak mengurangi kemerdekaan dan
kedaulatan RIS karena pada dasarnya Uni Indonesia-Belanda hanyalah
bersifat seremonial.
Sedangkan tentang hutang-hutang yang diwarisi RIS dari Hindia
Belanda, Hatta berpendapat bahwa “Kita harus berani mengambil
risiko jika kita benar-benar mau menjadi bangsa yang merdeka dan
terhormat. Kita harus berani memikul pahitnya kemerdekaan dan
kedaulatan.” 673
7. Sidang BP KNIP 28 November 1949
Sidang BP KNIP tanggal 28 November 1949 mengumumkan
perihal telah disetujuinya RUU Penambahan Jumlah Anggota KNIP
yang kemudian menjadi UU No. 6 Tahun 1949 tentang Penambahan
Jumlah Anggota KNIP sebagai persiapan sebelum diadakannya Sidang
Pleno KNIP. Isi pokok dari UU No. 6 Tahun 1949 adalah sebagai berikut:
a. Partai-partai politik yang tersebar di seluruh Indonesia
dan belum mempunyai wakil dalam BP KNIP mendapat
kesempatan untuk menempatkan seorang wakilnya pada
badan ini; dan
b. Partai-partai politik yang mempunyai wakil dalam BP KNIP,
namun belum memiliki jumlah lengkap dalam KNIP, mendapat
kesempatan untuk melengkapinya sampai berjumlah 12
orang. 674
Hatta berpendapat Kiranya perlu juga dibahas mengenai pemberitaan media
bahwa “Kita harus pada masa-masa sidang ini. pada tanggal 27 November 1949. Sehari
berani mengambil sebelum sidang BP KNIP pada tanggal 28 November 1949, Majalah Star
risiko jika kita Weekly membahas mengenai bentuk badan legislatif yang ada dalam
benar-benar mau Republik Indonesia. Ini menjelaskan antusiasme media dan masyarakat
mengenai rencana pembentukan RIS. Pembahasan mengenai RIS dalam
menjadi bangsa Star Weekly mencerminkan keoptimisan tanpa ada keraguan mengenai
yang merdeka bentukan RIS yang akan segera muncul. Pertanyaan-pertanyaan
dan terhormat. substansial mengenai badan perwakilan dalam RIS, antara lain:
Kita harus berani “Apakah dua badan perwakilan RIS ini untuk “membatasi” pengaruh
negara bagian RI, yang lebih besar secara populasi namun hanya
memikul pahitnya memiliki dua orang wakil dalam senat?” tidak muncul. Star Weekly
kemerdekaan dan menyampaikannya sebagai berikut:
kedaulatan. “Seperti djoega di Amerika Serikat, Republik Indonesia Serikat
673 Pemandangan, 25 – 26 November 1949 dalam Deliar Noer dan Akbarsyah, 2005, Op.Cit., hlm.
243 – 247
674 Deliar Noer dan Akbarsyah, 2005, Op.Cit., hlm. 249
dpr.go.id 426
A BUKU SATU DPR 100 BAB 05 CETAK.indd 426 11/18/19 4:53 AM

