Page 77 - BUKU RESTORASI UNTUK KESEJAHTERAAN DAN MARTABAT BANGSA
P. 77
"Pemerintah menggelontorkan dana APBN untuk itu. Sehingga mulai muncul petani
bawang putih di Humbahas, Solak, Bandung Barat, Cianjur, Majalengka, Garut,
Tegal, Malang, Banyuwangi, Probolinggo, Bantaeng, Malina, Minahasa Selatan, dan
banyak lagi. Tapi dengan impor yang tak terkendali program ini bisa hancur lebur.
Dana APBN yang digelontorkan menjadi sia-sia. Ibarat ada yang menanam, tapi juga
ada yang membinasakan. Kita harus duduk bersama, menata bersama.
Sayangnya, kata Rachmat Gobel, di tengah upaya itu terbit Permendag No 20 Tahun
2021 yang terbit pada 1 April 2021. Dalam Permendag ini ada aturan yang
menghapuskan rekomendasi teknis dari kementerian terkait dan cukup izin dari
Kemendag. "Bawang putih masuk di dalamnya yang tak butuh rekomendasi teknis
dari kementan. Ini tentu bisa mengacaukan program swasembada, karena besaran
impor bisa tak terkoordinasikan dengan produksi petani kita sendiri.
Karena itu, Rachmat Gobel mengingatkan untuk merevisi kembali Permendag No 20
Tahun 2021 tersebut. "Permendag ini sangat tidak memihak pada kemampuan
dalam negeri. Hanya menguntungkan importir saja. Ini sama sekali tak
menghormati daya kreasi. Bertani itu proses budaya yang dalam, penuh nilai-nilai
dan kearifan lokal. Beda dengan importir, cukup modal duit dan selembar izin.
E. Kacang Kedelai
Pada Rabu, 16 Februari 2022, pengurus Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia
(KOPTI)/Gabungan Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (GAKOPTINDO)
menemui Wakil Ketua DPR RI Bidang Indistri dan Pembangunan (Inbang), Rachmat
Gobel di ruang kerjanya di DPR RI. Mereka dipimpin Aep Syaefudin. Aep mengatakan,
kebutuhan kedelai nasional adalah 3 juta ton, yaitu 1 juta ton untuk pembuatan
tahu dan 2 juta ton untuk pembuatan tempe. Dari 3 juta ton itu, 300 ribu ton berasal
dari kedelai lokal. Kedelai lokal lebih bagus, lebih enak, dan lebih bergizi.
Menurutnya, saat ini ada 20 perusahaan importir kedelai,dua di antaranya
menguasai 60% volume impor. Ia juga menerangkan, harga kedelai per kg sudah
mencapai Rp 11.300 Padahal 2-3 bulan sebelumnya masih Rp 9.000 per kg. Ia juga
menjelaskan bahwa harga patokan pemerintah adalah Rp 8.500 . Saat ini ada sekitar
170 ribu pengrajin tahu dan tempe seluruh Indonesia dengan tenaga kerja mencapai
1,5 juta orang. Aep berharap Indonesia bisa swasembada kedelai, namun petani
selalu frustrasi karena saat mereka menanam harga kedelai langsung dijatuhkan.
Menanggapi hal itu, Rachmat Gobel, meminta Kementerian Perdagangan bisa
menstabilkan harga kacang kedelai. Hal ini untuk memberi ketenangan pada
masyarakat maupun pada pengrajin tahu dan tempe. Tugas Kementerian
Perdagangan memang seperti itu. Tak bisa membiarkan masyarakat bertarung
sendiri.
Saat ini harga kacang kedelai meningkat akibat fluktuasi harga internasional,
khususnya di Amerika Serikat. Produsen terbesar kacang kedelai di dunia adalah
Amerika Serikat dan China. Pada 2020, harga kacang kedelai di tingkat konsumen
masih sekitar Rp 8.500 per kilogram. Namun pada 2021 sudah naik menjadi Rp
9.500,- per kg hingga Rp 10 ribu per kg.
- 68