Page 199 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 199
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
kembali dengan bantuan RPKAD yang dipimpin oleh Kolonel (waktu
itu), Sarwo Edi Wibowo. Dari Halim inilah, kemudian ditemukan
tempat dilangsungkan penyiksaan dan pembunuhan terhadap sejumlah
Jenderal dan seorang perwira pertama tersebut.
Upacara pemakaman Jenazah dilakukan pada tanggal 5 Oktober
1965 dan tanggal 5 Oktober 1965 dinyatakan sebagai hari berkabung
serta untuk kali itu tidak diadakan peringatan Hari Angkatan
Bersenjata. Pangkat para almarhum dinaikkan satu tingkat lebih
tinggi secara anumerta dan ditetapkan sebagai Pahlawan-Pahlawan
Revolusi. Terhadap semua kejadian itu, CC PKI yang diwakili oleh
Nyoto dan M.H. Lukman telah mengeluarkan pernyataan, bahwa PKI
tidak tahu menahu, karena G30S adalah persoalan intern Angkatan
Darat semata-mata. Akan tetapi, pernyataan CC PKI itu bertentangan
dengan pengakuan bekas Let. Kol. Untung ketika menjawab pertanyaan
interogator. Pernyataan itu berbunyi:
,,......Tentunya ada yang di belakang saudara.
Siapa yang mendalangi atau dibelakang gerakan
ini?”.jawab bekas Let. Kol Untung ialah ; ,,.........yang
di belakang saya adalah PKI”.
Berdasarkan pengakuan Let. Kol. Untung tersebut dan sejumlah
kesaksian-kesaksian dalam proses-proses pengadilan terhadap
tokoh-tokoh G30S di pusat maupun di daerah-daerah, semuanya
telah membuktikan bahwa Gerakan 30 September didalangi oleh
Partai Komunis Indonesia. Di samping itu, perlu pula diketahui ketika
diadakan penggeledahan dalam kamar kerja Wakil Ketua DPR-GR
MH Lukman pada akhir bulan Oktober di Gedung DPR-GR Senayan,
Pada bulan terdapat 1 stel pakaian hijau, tanda pengenal dari pita, dan laplap
Oktober 1965 senjata. 237
itu, juga mulai Pada bulan Oktober 1965 itu, juga mulai dilancarkan aksi-aksi
pengganyangan terhadap G30S/PKI. Pada tanggal 5 Oktober 1965,
dilancarkan
pengurus besar Nahdahtul Ulama (NU) beserta delapan ormas-
aksi-aksi ormasnya mengeluarkan sebuah pernyataan yang isinya antara
pengganyangan lain adalah sebagai berikut: memohon kepada Presiden Panglima
terhadap G30S/ Tertinggi ABRI/Pemimpin Besar Revolusi agar dalam tempo yang
sesingkat-singkatnya membubarkan Partai Komunis Indonesia,
PKI.
237 Op.Cit, Seperempat Abad Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
dpr.go.id 194

