Page 280 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 280

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN



                                                  5.2.2 Pembentukan Lembaga-Lembaga
                                                  Negara (MPRS, DPAS, DPR-GR)

                                                       Sejak diberlakukannya Demokrasi Terpimpin, banyak lembaga
                                                  negara yang mengalami perombakan secara konstitusional maupun
                                                  inkonstitusional. Perombakan inkonstitusional yang dimaksud adalah
                                                  perombakan yang tidak dikenal dalam UUD 1945, seperti kebijakan
                                                  yang ditetapkan berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres). Sebagai
                                                  contoh adalah, pembentukan Front Nasional yang didasarkan pada
                                                  Peraturan Presiden No. 13 tahun 1959; pembubaran DPR hasil Pemilu
                                                  1955 melalui Penetapan Presiden No. 3 Tahun 1960; dan pembentukan
                                                  DPRGR melalui Penetapan Presiden No. 4 Tahun 1960. 372
                                                       Sejak  Dekrit  Presiden  5  Juli  1959  diberlakukan  dan sistem
                                                  pemerintahan Demokrasi Terpimpin dimulai, UUD 1945 mulai
                                                  diberlakukan kembali. Dalam UUD 1945, kedudukan dan wewenang
                                                  MPR terdapat di dalam pasal 1, 2, 3, 6 dan 37. Pasal 2 UUD 1945
                                                  menyebutkan bahwa, “kedaulatan  adalah di tangan rakyat  dan
                                                  dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat”.
                                                  Sementara itu, untuk keanggotaan MPR, pasal 2 menyebutkan
                                  Sejak           bahwa, “Majelis Permusyarawatan Rakyat terdiri atas anggota Dewan

                   diberlakukannya                Perwakilan Rakyat ditambah dengan utusan daerah-daerah dan
                           Demokrasi              golongan-golongan, menurut aturan yang ditetapkan dengan Undang-
                                                  Undang”. Namun sejak Demokrasi Terpimpin dijalankan, yang menjadi
                Terpimpin, banyak
                                                  hukum dasar pembentukan lembaga tertinggi/tinggi negara adalah
                   lembaga negara                 Penetapan Presiden bukan UU, sebagaimana tercantum dalam UUD

                  yang mengalami                  1945, pasal 2 ayat 1. Dengan demikian, pembentukan MPRS masa
               perombakan secara                  Demokrasi Terpimpin ini tidak menggunakan UUD 1945 sebagai dasar
                                                  hukum. MPRS sebagai Lembaga Tertinggi negara dibentuk berdasarkan
                      konstitusional
                                                  Pen.Pres. No. 2 tahun 1959. Sementara itu, pelaksanaannya didasarkan
                             maupun               pada Peraturan Presiden No. 12 tahun 1959 tertanggal 31 Desember

                   inkonstitusional.              1959.Pengangkatannya lembaga MPRS didasarkan pada Keputusan
                                                  Presiden No. 199 tahun 1960.
                                                                            373
                                                       Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS)
                                                  masa Demokrasi Terpimpin juga demikian. Pembentukannya
                                                  didasarkan pada Pen.Pres No. 3 tahun 1959 dan diketuai langsung oleh
                                                  Presiden. Sementara itu, Ruslan Abdul Gani menjadi wakil ketuanya.


                                                  372  http://www.netralnews.com/news/singkapsejarah/read/59896/soekarno-bubarkan-dpr-
                                                    hasil-pemilu-1955-dan-bentuk-dpr-gr  ; Lihat juga: Depkominfo, op.cit., hlm 82-84
                                                  373  Subagyo Pr. dan Hendra, (1961), Pedoman-pedoman Pelaksanaan Manipol, Jakarta: Cipta
                                                     Karya, hlm. 10. Lihat juga : Diah Irawati (1988), Dewan Perwakilan Rakyat Gotong-Royong
                                                     (1960-1965), Skripsi Sarjana, Fakultas Sastra, Universitas Indonesia, hlm. 34-36




                                     dpr.go.id   278
   275   276   277   278   279   280   281   282   283   284   285