Page 58 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 58

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN



                                                             1 Januari 1960. Cara penukaran uang kertas bank-
                                                             bank termaksud sebagaimana biasanya ditetapkan
                                                             dan diselenggarakan oleh Bank Indonesia”. 71


                                                       Tindakan ini nyatanya memang mengurangi jumlah pasokan
                                                  uang dari 34 miliar rupiah menjadi 21 miliar rupiah dengan sekali pukul.
                                                  Orang-orang kaya, para birokrat, dan terutama sekali para pengusaha
                                                  Cina serta pribumi tentu saja sangat terpengaruh. 72
                                                       Krisis likuiditas itu begitu berat. Akibat utama dari tindakan
                                                  moneter yang dilakukan oleh pemerintah adalah terjadinya kesukaran
                                                  likuiditas di semua sektor, baik sektor pemerintah maupun sektor
                                                  swasta. Dengan tindakan moneter tanggal 25 Agustus 1959 tersebut,
                                                  pemerintah berharap akan dapat mengendalikan inflasi dan mencapai
                                                  keseimbangan dan kemantapan moneter. Akan tetapi, pada akhir
                                                  tahun 1959 itu juga, atau hanya 4 bulan lebih sedikit setelah melakukan
                                                  tindakan moneter tersebut, terlihat nyata bahwa pemerintah
                                                  mengalami kegagalan.
                                                       Peredaran uang pada akhir Juli 1959 mencapai jumlah 33.897
                      Krisis likuiditas           juta rupiah, sedangkan pada akhir Agustus 1959 20.999 juta rupiah,

                    itu begitu berat.             jadi turun 12.988 juta rupiah atau 38,2 % dalam satu bulan. Akan tetapi,

                 Akibat utama dari                pada akhir Desember 1959, atau hanya 4 bulan kemudian, jumlah uang
                                                                                                       73
                 tindakan moneter                 yang beredar sudah kembali mencapai 34.883 juta rupiah.
                                                       Kondisi ini membuat pemerintah akhirnya menganggap perlu
              yang dilakukan oleh                 untuk mengganti susunan anggaran belanja negara yang lama dengan

                pemerintah adalah                 yang baru, yang disesuaikan dengan program-program pemerintah.

              terjadinya kesukaran                     Oleh karena itu, terkait dengan kekacauan ekonomi dan
                              likuiditas          moneter serta rencana pemerintah menyusun anggaran belanja yang
                                                  baru tersebut, DPR setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959 kemudian juga
                    di semua sektor               memandang perlu untuk mengadakan sebuah panitia tetap baru yang

                                                  dinamakan Panitia Anggaran, yang dibentuk untuk selama masa jabatan
                                                  DPR. Panitia Anggaran ini berkewajiban: (1) mengikuti penyusunan
                                                  Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN)
                                                  oleh pemerintah dari awal, melalui penyelenggaraan hubungan
                                                  dengan departemen-departemen yang berkait; (2) memberikan
                                                  pendapat kepada DPR mengenai rancangan anggaran yang diajukan

                                                  71  Lihat, Penjelasan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang nomor 6 tahun 1959 tentang
                                                    Pembatasan Waktu untuk Melaksanakan Hak Menuntut Penukaran Uang Kertas Bank
                                                     Pecahan-Pecahan Rp 1.000,- dan Rp 500,- yang dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
                                                    Undang-Undang no. 2 tahun 1959 Nilainya Masing-Masing Telah Diturunkan Menjadi Rp 100,-
                                                    dan Rp 50,-
                                                  72   Ricklefs, Op. Cit., hlm. 554
                                                  73   Poesponegoro dan Notosusanto, Op. Cit., hlm. 324



                                     dpr.go.id   52
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63