Page 567 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 567
DPR MENGHAD API TANTANGAN NA SIONAL D AN
GL OB AL HINGGA MA S A AKHIR ORDE B AR U
1992 – 1998
Yogyakarta. Gugurnya mahasiswa membawa pengaruh yang luar biasa
dan mendatangkan perasaan duka dan simpati yang sangat mendalam
di tengah masyarakat. Insiden ini mendapat liputan dan pemberitaan
ramai berbagai media massa.
Sehari setelah Tragedi Trisakti, terjadi kerusuhan massa yang
mencekam melanda ibukota dan beberapa kota di Indonesia. Terjadi
aksi pengrusakan, pembakaran, perampokan, dan penjarahan massal
yang menimpa hampir seluruh penjuru ibukota dan daerah sekitarnya.
Ratusan korban jiwa jatuh. Begitupun dengan ratusan bangunan
kantor dan komersial, perumahan, dan harta benda yang jadi sasaran
amukan massa yang kemudian dikenal dengan Kerusuhan Mei 1998.
Tidak pelak, peristiwa mencekam yang terjadi antara 13-15 Mei 1998
tersebut makin menekan dalam nilai rupiah terhadap dollar AS hingga
mencapai Rp 16.000, selain juga disebabkan pasokan barang yang
menurun dengan tajam karena kegiatan produksi berkurang dan jalur
distribusi terganggu karena rusaknya sentra-sentra perdagangan
akibat kerusuhan.
Sehari setelah
Tragedi Trisakti,
terjadi kerusuhan Akan tetapi, tragedi dan kerusuhan tidak menghentikan
massa yang mahasiswa untuk terus bergerak. Pada 18 Mei 1998, para mahasiswa
mencekam melanda UI ini memutuskan bergerak menuju DPR untuk melebur dengan
ibukota dan kelompok mahasiswa lain yang sejak pagi mengepung gedung DPR/
MPR. Kelompok itu antara lain Forum Kota, PMII, HMI, dan KAMMI.
beberapa kota di Namun, kelompok pertama yang berhasil masuk ke dalam gedung
Indonesia. DPR/MPR adalah Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Jakarta (FKSMJ).
Sekitar pukul 11.30 WIB, 50 perwakilan mahasiswa dari FKSMJ dari
berbagai kampus masuk ke dalam kompleks parlemen. Masuknya 50
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 567
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
Buku 4 Bab VII CETAK.indd 567 11/22/19 6:06 AM

