Page 50 - BUKU SAKU LAPKIN 2023
P. 50

DPR MENGAWAL DEMOKRASI
                                         MENUJU INDONESIA MAJU

       VII. PENGUATAN KELEMBAGAAN

            enguatan kelembagaan DPR RI terus dilakukan sebagai upaya menjadi
            parlemen yang modern, terbuka, aspiratif, dan berintegritas sebagai pilar
      P demokrasi untuk mewujudkan tujuan bernegara. Sebagai parlemen modern,
       kemandirian parlemen sangat dibutuhkan, baik kemandirian dalam mengatur
       kepegawaian parlemen (otonomi kepegawaian), maupun dalam mengatur anggarannya
       (otonomi anggaran).

       Pelaksanaan otonomi kepegawaian pada unsur penunjang DPR RI harus dimaknai
       bahwa DPR RI seharusnya diberikan kebebasan untuk menerapkan manajemen
       kepegawaian yang berbeda dengan manajemen kepegawaian sebagaimana aparatur
       sipil negara (ASN) di pemerintah (eksekutif). Mulai dari pemenuhan kebutuhan pegawai
       melalui perencanaan pegawai hingga evaluasi jabatan di Sekretariat Jenderal DPR RI,
       harapannya dapat dikembangkan metode tersendiri yang cocok dengan karakteristik
       yang ada di Sekretariat Jenderal DPR RI.
       Gagasan  perlunya  otonomi  anggaran  dilatarbelakangi  oleh  adanya  tuntutan  DPR
       meningkatkan kinerjanya, tetapi anggaran DPR RI terbatas dan dikontrol oleh eksekutif.
       Pemikiran-pemikiran terhadap perlunya otonomi anggaran bagi parlemen sudah
       menjadi perhatian publik, terutama  di kalangan penggerak penguatan parlemen.
       Umumnya berpendapat bahwa otonomi anggaran di DPR RI akan memungkinkan
       lembaga ini bekerja  secara efektif karena DPR RI memiliki otoritas sendiri untuk
       mengelola dan mengalokasi anggarannya.
       Menjadi parlemen modern tidak hanya perlu kemandirian parlemen, tetapi juga
       integritas parlemen yang diwujudkan dengan terus menegakkan kehormatan dan
       keluhuran martabat DPR RI sebagai lembaga perwakilan rakyat. Sosialisasi kode etik DPR
       RI terus dilakukan agar DPR RI menjadi lembaga perwakilan rakyat yang bermartabat.




                                          PENGUATAN KELEMBAGAAN  49
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54