Page 110 - D:\E-book CHA\Dialog Dengang Tokoh Syiah\
P. 110

‘ة
           qiroah  ini  diharapkan  dia  menemukan  suatu  yang  baru  yang

           mengantarkan kepada kesejukan qalbu.

               Dengan  qiroah  yang  memberi  makna  "saling  bersentuhan"

           maka siapapun yang tersentuh lawan jenisnya dapat dipandang
           masih dalam keadaan suci atau punya wudhu. Dan kata "saling

           bersentuhan"  itu  adalah  ungkapan  halus  yang  memberi  makna

           lebih jauh yaitu komunikasi intim suami isteri.

               Berbeda  dengan qiroah yang  kedua, meski hanya  tersentuh

           atau menyentuh lawan jenis termasuk isterinya maka hal itu dapat

           membatalkan  wudhu.  Pada  kondisi  lain  sangat  dimungkinkan

           persentuhan  kulit  dengan  lawan  jenis  dapat  mengganggu
           kenikmatan  ibadah  shalat.  Jika  hal  ini  terjadi  maka  dengan

           memperbaharui  wudhu  diharapkan  gangguan  tersebut  teratasi

           dan  taqarrub  kepada  Allah  dengan  shalat  mencapai  nikmat

           khusyu'.

               Ketetapan  hukum  yang  pertama  sangat  dipelukan  dalam

           kondisi lain seperti pada saat kaum muslimin melakukan thawaf

           dalam  keadaan  ihram  baik  untuk  haji  ataupun  untuk  umroh,
           mereka  akan  kesulitan  untuk  menghindari  adanya  persentuhan

           dengan  lawan  jenis.  Sekiranya  persentuhan  itu  membatalkan

           wudhu maka untuk saat sekarang tentu hukum tersebut sangat


                                           102
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115