Page 105 - MUNAJAT ULAMA AHLUS SUNNAH
P. 105

menghadap kepada Allah memohon ampun untuk dirinya dilanjutkan

            dengan memohon ampun untuk orang lain terutama untuk seorang
            ulama yang dilihatnya ada kekurangan atau kesalahan. Karena dia tidak

            hanya  melihat  kekurangannya  semata  akan  tetapi  dia  juga  melihat
            kelebihannya yang merupakan karunia ilahi tercurah padanya.


                Sekiranya  ada  kesempatan  dan  kondisi  mendukung  untuk
            mengingatkan  orang  yang  bersalah  maka  dia  akan  melakukannya

            setelah  memohon  ampun  kepada  Allah  untuk  orang  tersebut  lalu
            ditindaklanjuti  komunikasi  langsung  dengan  menggunakan  bahasa

            sesuai kondisi yang dibawa bicara. Sekiranya kondisi tidak mendukung
            maka berdoa adalah merupakan bukti bahwa dia mencintai sesama

            mukmin  terutama  yang  sudah  terbukti  termasuk  hamba  yang  Allah
            istimewakan dengan ilmu.


                Kerendahan  diri  di  hadapan  Allah  sangat  berpengaruh  bagi
            kerendahan hati di hadapan sesama hambaNya. Tawadhu’ bukanlah

            sifat yang dibuat-buat akan tetapi merupakan sikap yang melekat pada
            setiap ulama ahlus sunnah saat dia menyendiri di tempat yang sepi dan

            pada saat dia berada di tengah-tengah masyarakat banyak. Mengapa?
            Karena para ulama selalu merasa dilihat dan diawasi oleh Allah    di

            mana  pun  mereka  berada.  Kerendahan  hati  sebenarnya  sifat

            merendah di hadapan ke-imanan hamba beriman. Setiap kali bertemu
            dengan  orang  beriman  maka  yang  pertama  mereka  rasakan  adalah
            nikmat  komunikasi  imani.  Ketika  ditemukan  ada  perbedaan  pola


                                          99
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110