Page 102 - FENOMENA RIBA
P. 102
kaya beriman. Mereka dijauhkan dari fasilitas yang sering diisi
perbuatan dosa oleh orang kaya. Mereka diberi nikmat sabar
dengan status orang miskin. Mereka tidak sibuk menjadi pelayan
harta. Mereka selalu merendah di hadapan sesama. Mereka tidak
tergoda dengan kehidupan yang melupakan akhirat. Mereka sering
berdoa menangis kepada Allah. Karena itu dapat dipahami jika
kebanyakan ahli surga adalah orang miskin.
،ِةَ نَجلا ِباَب ىَلَع ُتْمُق« :َلاَق َمَ لَسَو ِهْيَلَع ُللها ىَ لَص ِ يِبَ نلا ِنَع ،َةَماَسُأ ْن َع
َ نَأ َرْيَغ ،َنوُسوُبْحَم ِ دَجلا ُباَحْصَأَو ،َنيِكاَسَملا اَهَلَخَد ْنَم ُةَ ماَع َناَكَف
ْنَم ُةَ ماَع اَذِإَف ِراَ نلا ِباَب ىَلَع ُتْمُقَو ،ِراَ نلا ىَلِإ ْمِهِب َرِمُأ ْدَق ِراَ نلا َباَحْصَأ
) 113 8 / ( يراخبلا حيحص »ُءاَسِ نلا اَهَلَخَد
Dari Usamah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Aku
berdiri di pintu surga, ternyata kebanyakan yang memasukinya adalah
orang-orang miskin, sedang orang-orang yang mempunyai kekayaan
tertahan, selain penghuni-penghuni neraka telah diperintahkan ke neraka,
dan aku berdiri di pintu neraka, ternyata kebanyakan yang memasukinya
adalah wanita." (HR. Bukhori)
Berdasarkan informasi nabawi ini, sangat penting para
pemegang amanat harta untuk menaruh perhatian kepada orang-
orang miskin yang beriman. Terutama mereka yang terbukti aktif
mengisi waktunya untuk beramal yang berguna bagi kepentingan
bersama sebagai kaum buruh, pembantu orang kaya, terlebih lagi
jika mereka juga mengajarkan ilmu yang diperlukan umat tauhid.
97

