Page 44 - FENOMENA RIBA
P. 44
Banyak pelajaran penting yang mesti diperhatian dengan serius
dari akhir ayat ini, meski para pengkaji lain masih belum banyak
mengangkatnya, antara lain adalah:
▪ Pinjam meminjam termasuk mu’amalah yang terpuji dalam
Islam. Mu’amalah ini hendaklah diupayakan agar
menguntungkan semua pihak.
أ
ُللها ىَ لَص ِهَ للا َلوُسَر َ نَ :اَمُهْنَع ُهَ للا َيِضَر ِهَ للا ِدْبَع ِنْب ِ رِباَج ْنَع
اَذِإَو ،ىَرَتْشا اَذِإَو ،َعاَب اَذِ اًحْمَس ً لاُجَر ُهَ للا َمِحَر« :َلاَق ،َمَ لَسَو ِهْيَلَع
إ
) 57 3 / يراخبلا حيحص( »ىَضَتْقا
Dari Jabir bin 'Abdullah bahwa Rasulullah bersabda: "semoga
Allah merahmati orang yang memudahkan ketika menjual dan
ketika membeli dan juga orang yang meminta haknya (menagih
utang)". (HR. Bukhori)
▪ Islam sangat perhatian pada komunikasi interaktif saling
menguntungkan antara pemegang harta dengan penggunanya.
▪ Pengertian tentang harta riba masih perlu dikaji ulang agar tidak
menjadi penghambat mu’amalah, melainkan menjadi
pendorong untuk mu’amalah yang meningkatkan ukhuwah
Islamiyah.
▪ Transaksi pinjam meminjam antara pribadi tidak selalu dapat
disamakan dengan transaksi pinjam meminjam antar lembaga,
atau antar pribadi dengan lembaga.
▪ Pada saat seorang muslim meminjam sejumlah uang dari
saudaranya, dan dia berniat untuk menjaga nilai uang serta
berterima kasih kepada pihak yang punya piutang, maka pada
39

