Page 2 - 6 Negasi
P. 2
A. PENGERTIAN NEGASI
Negasi adalah salah satu operasi logika dalam matematika yang digunakan untuk
mengubah nilai kebenaran dari suatu pernyataan. Operasi ini menghasilkan pernyataan yang
berlawanan dengan pernyataan asli. Dalam notasi logika matematika, negasi sering kali
disimbolkan dengan simbol "¬" (not).
Dalam konteks logika matematika, jika sebuah pernyataan asli adalah "P," maka negasinya
adalah "¬P." Negasi ini berlaku sebagai berikut:
- Jika pernyataan asli (P) adalah benar, maka negasinya (¬P) adalah salah.
- Jika pernyataan asli (P) adalah salah, maka negasinya (¬P) adalah benar.
Contoh penggunaan negasi dalam logika matematika:
1. Pernyataan A: "Hari ini adalah hari Minggu."
- Negasi: "Hari ini bukan hari Minggu."
2. Pernyataan B: "Bola itu berwarna merah."
- Negasi: "Bola itu tidak berwarna merah."
B. NEGASI DALAM ETNOMATEMATIKA
Dalam konteks etnomatematika, konsep negasi dapat ditemui dalam berbagai
budaya dan digunakan dalam menyatakan peraturan, larangan, atau pembatasan dalam
kehidupan sehari-hari. Contoh penggunaan negasi dalam konteks etnomatematika
meliputi:
1. Penggunaan Tanaman Obat: Budaya etnik sering menggunakan pengetahuan tentang
tanaman obat. Negasi digunakan untuk menyatakan bahwa suatu tanaman tidak boleh
digunakan untuk pengobatan tertentu. Misalnya, "Tanaman A tidak boleh digunakan
untuk mengobati sakit kepala."
2. Upacara dan Ritual: Negasi digunakan dalam pengaturan upacara dan ritual, seperti
"Tidak boleh memasuki tempat sakral kecuali jika telah menjalani ritual khusus."
Prinsip negasi memungkinkan budaya etnik untuk menentukan peraturan dan
batasan, menjaga tatanan sosial dan spiritual, serta memelihara nilai-nilai dan tradisi
mereka. Melalui studi etnomatematika, kita dapat memahami beragam cara penggunaan
negasi dalam berbagai budaya dan menghargai kompleksitas peraturan dan tata nilai
dalam masyarakat etnik.