Page 60 - Modul Pembelajaran Elektronik Materi Inovasi Teknologi Biologi
P. 60
6. Bidang Pertambangan
Pada awalnya proses mengekstrak tembaga dan bijihnya dilakukan
dengan cara diluluhkan (leaching). Pada tahun 1957 berhasil dikembangkan
teknik pemisahan logam dan bijihnya dengan bantuan bakteri kemolitotrof,
Thiobacillus ferrooxidans. Bakteri ini mampu menggunakan logam atau
senyawa kimia untuk proses metabolismenya, yaitu dengan melakukan
oksidasi senyawa anorganik seperti amonia, nitrit, sulfit, besi, atau hidrogen.
B. Kultur Jaringan pada Tumbuhan (Mikropropagasi)
Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan (porpagasi) tanaman
secara vegetatif buatan yang memanfaatkan sifat totipotensi tumbuhan.
Proses ini dilakukan dengan menumbuhkan jaringan atau sel dalam media
buatan secara steril. Prinsipnya adalah bahwa setiap sel tumbuhan memiliki
potensi untuk berkembang biak menjadi individu baru yang identik dengan
induknya, jika ditempatkan dalam kondisi lingkungan yang sesuai.
Bagian tumbuhan yang digunakan dalam kultur jaringan disebut
eksplan, umumnya berasal dari bagian tanaman yang memiliki sel-sel yang
aktif membelah, seperti ujung akar dan ujung batang. Potongan ini ditanam
pada media kultur dan akan membentuk kalus, yaitu massa sel yang belum
terdiferensiasi. Kalus kemudian dapat berkembang menjadi tanaman
lengkap yang disebut planlet.
Media kultur jaringan yang digunakan biasanya berupa agar-agar yang
ditambahkan unsur hara dan vitamin yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
Media tersebut juga dapat ditambah dengan hormon pertumbuhan, seperti
auksin dan sitokinin. Auksin akan memicu pertumbuhan akar, sedangkan
sitokinin akan memicu pertumbuhan tunas. Komposisi media kultur
tergantung pada spesies tumbuhan yang akan diperbanyak. Penjelasan lebih
lanjut dapat Ananda simak pada Video 5.
34