Page 68 - MAJALAH 194
P. 68
TO KO H
Tirto Andayanto :
“Hargai Proses Panjang di Balik
Karya Indah Fotografi”
Pemahaman ilmu seni fotografi yang dikuasainya,
baik secara teori maupun praktek, sangatlah dalam
dan mumpuni. Pengalaman panjang bergelut dengan
kamera foto juga ikut memperkaya khasanah wawasan
pengetahuannya tentang seluk beluk fotografi Indonesia.
ia adalah Tirto dirinya untuk terjun secara total
Andayanto Mulyono dalam bidang fotografi.
Rustamadjie. Salah “Bekerja di bagian dokumentasi
satu maestro fotografi foto pada kantor Pramuka
D Indonesia yang telah membuat saya beruntung,
menghabiskan lebih dari separuh karena tidak ada orang
usia hidupnya bersama kotak lain yang ada pada posisi
hitam pelukis cahaya yang dikenal itu. Sementara alat yang
dengan nama kamera. dimiliki cukup lengkap,
Pengenalan pertama Tirto kecil mulai dari kamera foto
dengan kamera foto berawal dari kamera, video, kamera
kesenangan sang ayah dalam hal film 16 mm, alat cuci cetak
memotret. Keberadaan kamera hitam-putih, semua ada di
foto di rumah itulah yang menjadi sana,” ujarnya.
titik tolak lelaki kelahiran 12 Tidak ada orang lain
Januari 1961 itu menggemari dunia yang mengoperasikan alat- Tirto Andayanto Mulyono Rustamadjie. Foto : Devi/nvl
fotografi. alat tersebut, tambahnya.
“Ketika saya dewasa Selama Pramuka ada kegiatan
kamera itu tidak ada lagi yang maka otomatis dirinya harus Tirto adalah lulusan Sastra
mempergunakan dan akhirnya mendokumentasikan dengan Jepang Universitas Indonesia
saya yang pegang. Dan sekarang memotret sekaligus membuat tahun 1983. Saat itu kampusnya
saya tidak tahu lagi di mana videonya. masih berada di Rawamangun.
kamera itu. Sudah hilang begitu “Kadang saya seperti orang “Ketika waktu istirahat, di Taman
saja,” ucap Tirto mengenang. gila, karena saya pergi membawa Sastra saya ketemunya dengan
Pada sekitar tahun 80-an, ia banyak kamera dalam setiap even. orang-orang yang senang dengan
diterima bekerja pada bagian Baik kamera foto, kamera video, fotografi. Mereka kagum pada saya
dokumentasi foto di kantor dan juga kamera jenis 16 mm. karena saya bisa melakukan cuci
Pramuka di kawasan Gambir Kamera 16 mm digunakan untuk cetak film hitam-putih. Hingga
Jakarta Pusat. Di sana pulalah merekam kegiatan yang hasilnya akhirnya kita membuat ‘Etno
Tirto mulai mengasah kemampuan kemudian dikirimkan ke Stasiun Data’ yang gayanya ‘sok’ seperti
fotografi secara lebih dalam. TV Nasional sebagai bahan berita,” National Gographic, yakni research
Berbekal kamera ‘Olympus Pen’ tuturnya pria yang masih aktif dokumentasi budaya,” ungkapnya.
hasil pinjaman dari seorang sebagai dosen pengajar fotografi di Barulah pada tahun 1985,
kawan, Tirto menggali potensi Institut Kesenian Jakarta tersebut. Tirto mulai masuk commercial
68 68 PARLEMENTARIA EDISI 171 TH. 2019
PARLEMENTARIA EDISI 194 TH. 2021