Page 9 - MAJALAH 70
P. 9

LAPORAN UTAMA


            sekarang ingin beriklan sendiri, sudah  partai politik itu untuk melakukan  dengan partai, ya keluar saja. Partai itu
            banyak yang mau masang di TV.   pendidikan politik, untuk menjemput  harus disiplin.
            Kondisi  itu kan nanti mengurangi jatah  bola kepada konstituen, kemudian  “Jadi artinya DPP-nya harus kuat,
            partai. Saya kira ini harus diatur juga,”  untuk melakukan kaderisasi yang  DPP-nya harus punya garis kebijakan
            tegasnya.                       kokoh, untuk melakukan training,  resmi, platform yang diperjuangkan di
               Kemudian hal-hal lainnya adalah  rekrutmen politik dan lain-lain.  semua Komisi yang merupakan turunan
            masalah gugatan. Terkait dengan    Bima mengakui dengan suara    dari platform partai di bidang masing-
            perselisihan suara, berdasarkan  terbanyak ini berarti hak partai semakin  masing. Jadi tidak usah lewat Fraksi,
            Keputusan Mahkamah Konstitusi   diperkecil, kemungkinan tidak bisa lagi  karena fraksi terlalu rijit. Tapi tetap
            nomor 14 yang baru saja         hak recall dipakai. Makanya, sistem  harus ada kebijakan dasar partai yang
            disosialisasikan, yang berhak melakukan  suara terbanyak ini konsekuensinya  bisa dikembangkan, dimodifikasi sesuai
            gugatan adalah partai politik dan  banyak, seperti snow ball effect. Ternyata  dengan kepentingan masing-masing,”
            anggota DPD, padahal nanti potensi  ini banyak hal harus disesuaikan.  ia menjelaskan.
            sengketa itu bisa jadi antar caleg.  Secara logika politik dan hukum,  Bila ide DPR tanpa fraksi, maka
            Mereka semua akan bergerak,     sistem recall tidak relevan lagi. Jangan-  masalahnya langsung individu, atau
            sementara ini tidak diatur, tidak  jangan termasuk  fraksi pun tidak  komisi-komisi saja. Kalau di Amerika
            diakomodasi karena itu  bisa    mungkin lagi. Kalau  fraksi  itu  misalnya nama dan dibawahnya R
            membingungkan.                  kemudian, kedaulatan anggota     (Republik) atau D (Demokrat),
                                            parlemen itu dikebiri. Harusnya lah  langsung partainya dan tidak disebut
              ilematistis
              ilema
            D D D D Dilemailematistis       tanggung jawabnya ke konstituen, ini  fraksi.
              ilematis
               Lebih jauh Bima mengakui, posisi  kalau di-direct lewat Fraksi bagaimana?  Tanpa fraksi, berarti harus ada
            partai dengan keputusan MK ini  Ini harus dilempar wacana ini,   penguatan partai, berart pengkaderan
            menjadi dilematis. Idealnya adalah  meniadakan Fraksi misalnya. Kalau  itu harus lebih kuat. Dijelaskan Bima,
            Partai politik menjadi fasilitator,  Komisi masih relevan lah, karena sesuai  itu problemnya. Pengkaderan itu harus
            mediator antara konstituen dengan  dengan bidang kerja.          lebih kuat lagi. Karena tidak bisa juga
            kebijakan publik, partai politik bermain  Ketika didesak, dengan suara  jika kemudian anggota DPR itu dilepas
            di tengah. Konstituen di kanan  terbanyak ini untuk idealnya di DPR  apalagi artis-artis atau yang tidak punya
            misalnya, kemudian kebijakan publik di  itu tanpa ada Fraksi lagi, Bima  kapasitas itu atau tokoh-tokoh lokal
            kiri.                           mengatakan,  “ Sepertinya begitu, Fraksi  yang baru terjun di politik.
               Di negara-negara yang sudah  tidak usah ada”.                   Makanya konsekuensinya banyak,
            modern seperti Amerika, masyarakat  Apalagi DPR sedang membahas  antara lain kaderisasi, pembimbingan
            tidak tahu ketua partai demokrat atau  RUU Susduk, wacana ini bisa  dalam partai harus lebih diperkuat.
            ketua partai republik, ini tidak terlalu  dikembangkan dan harus didorong ke  Kapasitas mereka dalam 3 hal itu,
            dominan. Partai politik menjadi wadah,  arah itu. Meski begitu, bagaimana  Budjeting, Pengawasan, Legislasi partai
            menjadi tempat artikulasi para politikus  kemauan dari politisi yang di Senayan  bertanggung jawab. Partai tidak boleh
            itu difasilitasi oleh partai. “Idealnya  disaat ini  karena ini terkait dengan  lepas tanggung jawab. Ketika mereka
            memang seperti itu”.            banyak hal, periuk nasi, fasilitas, itu satu.  merekrut, target partai itu mendulang
               Tapi problemnya adalah,  demokrasi  Di sisi lain, lanjut Bima Arya, yang  suara dari tingkat ketokohan itu. Ketika
            di Indonesia masih bayi. Politisi-politisi  juga sebenarnya penting, otoritas DPP,  jadi, jangan dilepas. Partai itu harus
            masih banyak yang belum berkualitas,  kendali DPP, pemandu DPP.  bertanggung jawab, bagaimana mereka
            kalau partai politik perannya dikurangi,  Bagaimana pun juga DPP ini harus  itu melakukan 3 fungsi tadi karena
            semuanya ditumpukan pada politisi dan  punya otoritas untuk mengendalikan  menyandang nama partai dan misi
            percaya pada rakyat sepenuhnya sebagai  kebijakan partai. Kalau tidak ada Fraksi  partai. Ini yang selama ini tidak ada.
            pemegang kedaulatan, ini sebenarnya  bagaimana mereka mengendalikan arah  Training, Capacity Building itu diambil
            akan bermasalah.                suara dan lain-lain. Jadi memang ini  alih oleh NGO, LSM dan lain-lain.
               Kalau di luar negeri partai menjadi  dilematis, satu sisi harus sejalan dengan  Menanggapi pertanyaan, kapan
            fasilitator ya nggak apa-apa, karena  otoritas individu kedaulatan rakyat tapi  kondisi ideal DPR berkualitas bisa
            masyarakat sudah terdidik, politisinya  partai politik perannya dimana?  dicapai, Bima memperkirakan dua
            sudah berkualitas. Di Indonesia kan                              Pemilu lagi dengan catatan berbenah
            belum. Jadi ini dilematis. Satu sisi betul  K K K K Kor oror ordinasi DPP-caleg  dari sekarang. Sekarang begini-begini
                                              ordinasi DPPdinasi DPP--ccalegaleg
                                                dinasi DPP
                                                dinasi DPP-caleg
                                                         -
                                                          aleg
                                                          c
            substansi demokrasi seperti itu, tapi sisi  Dengan peniadaan fraksi, menurut  saja, yang masuk tidak digarap,
            lain kita harus pick-up the process, harus  Bima yang harus diperkuat adalah  kaderisasi tidak dilakukan, rekrutmen
            mengejar batas itu.             koordinasi antara DPP dengan para  politik tidak dibenahi, We Are Going
               Dengan sistem suara terbanyak,  caleg ini. Bagaimanapun juga, anggota  Nowhere, kita tidak kemana-mana.
            partai politik dikurangi peranannya,  DPR anggota DPR ini harus ikut garis  Berputar-putar saja disini. Kata
            padahal sebetulnya masih dibutuhkan  partai itu. Kalau mereka tidak setuju  pengamat transisi demokrasi di
                                                                               PARLEMENTARIA TH. XL NO. 70  9
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14